GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Senin, 12 Agustus 2019
SULITNYA MENEMUKAN ORANG JUJUR
Mikha 7 : 1-6

"Orang saleh sudah hilang dari negeri, dan tiada lagi orang jujur di antara manusia."  Mikha 7:2a

Kalau kita mau berterus terang, di zaman seperti sekarang ini sulit rasanya mendapati orang yang benar-benar jujur.  Kata  'jujur' bisa didefinisikan:  1.  Hati yang lurus, tidak berbohong, berkata apa adanya.  2.  Tidak curang.  3.  Tulus ikhlas, tidak munafik atau bermuka dua.  Kejujuran itu lahir dari hati yang bersih, dan kemudian terefleksi melalui perkataan dan perbuatannya.  Mengapa kejujuran sulit ditemukan?  Karena kebanyakan orang lebih mementingkan diri sendiri demi memperkaya diri sendiri, dan akhirnya orang akan menghalalkan segala cara, berkata bohong, menipu, mencuri atau sebagainya.

Mikha, utusan Tuhan, menyatakan dalam tulisannya tentang kemerosotan akhlak umat Israel.  "Mereka semuanya mengincar darah, yang seorang mencoba menangkap yang lain dengan jaring. Tangan mereka sudah cekatan berbuat jahat; pemuka menuntut, hakim dapat disuap; pembesar memberi putusan sekehendaknya, dan hukum, mereka putar balikkan!"  (Mikha 7:2b-3).  Apa yang ditulis oleh Mikha ini tak jauh berbeda dengan keadaan manusia di masa sekarang ini.  Apa pun situasi dan keadaannya, orang percaya dituntut untuk menunjukkan kualitas hidup yang tidak terbawa oleh arus dunia ini.  Orang percaya dituntut untuk menjadi orang yang jujur di segala bidang kehidupan, sebab tanpa kejujuran tak mungkin kita akan mengalami kebahagiaan hidup.  Contoh:  bila dalam suatu keluarga, suami sudah tidak lagi berlaku jujur terhadap isteri atau sebaliknya, bisa dipastikan bahwa hubungan antar anggota keluarga akan dipenuhi dengan kecurigaan karena ada kepura-puraan atau ada sesuatu yang disembunyikan, dan tidak ada lagi kesatuan hati.  Dampaknya?  Tidak ada sukacita dan damai sejahtera.

Orang boleh saja mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang jujur, tapi jika terhadap manusia yang kelihatan saja ia tidak bisa jujur, mustahil kalau dia bisa jujur terhadap Tuhan yang tidak dapat dilihatnya.  Salomo menasihati,  "Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar. Karena orang jujurlah akan mendiami tanah, dan orang yang tak bercelalah yang akan tetap tinggal di situ,"  (Amsal 2:20-21).

Jalan orang jujur adalah menjauhi segala jenis kejahatan  (Amsal 16:17).

Disadur Dari: http://airhidupblog.blogspot.com/

Kembali