GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Minggu, 5 Januari 2020
MENIKMATI BERKAT JASMANI DAN ROHANI
Mazmur 9 : 1-21

"Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib;"  Mazmur 9 : 2

Sepanjang hidupnya Daud senantiasa merasakan dan mengalami penggenapan janji-janji Tuhan.  Bukan hanya berkat jasmani yang dirasakan, tapi berkat-berkat rohani juga Tuhan limpahkan dalam kehidupannya sehingga ia berkata,  "...aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi,"  (Mazmur 9:3).

Daud berkata,  "Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah."  (Mazmur 23:5).  Hidangan berbicara tentang berkat-berkat jasmani.  Selain itu Tuhan memperlengkapi Daud dengan pengurapan Roh-Nya yang kudus:  "Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;"  (ayat nas).  Urapan berbicara tentang berkat rohani.  Urapan adalah tanda penyertaan, perlindungan, penjagaan dari Tuhan.  Adapun  'piala' berbicara tentang suatu kemenangan, kebesaran dan kejayaan.  Karena itu, sekalipun harus diperhadapkan dengan berbagai masalah dan besarnya tantangan, Daud sangat percaya bahwa ia tidak menghadapinya seorang diri, ada Tuhan selalu menyertai dan berada di pihaknya.  Ketika berhadapan dengan Goliat, raksasa Filistin yang  "Tingginya enam hasta sejengkal."  (1 Samuel 17:4), lengkap dengan  "Ketopong tembaga ada di kepalanya, dan ia memakai baju zirah yang bersisik; berat baju zirah ini lima ribu syikal tembaga."  (1 Samuel 17:5), Daud tidak gentar dan tawar hati.  Secara akal manusia Goliat bukanlah lawan yang sepadan, namun Daud percaya jika Tuhan beserta maka tidak ada perkara yang mustahil.  "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam...Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu;"  (1 Samuel 17:45-46).  Daud begitu yakin dapat mengalahkan Goliat, bukan dengan kehebatan dan kekuatan manusia, tapi dengan nama Tuhan.  Inilah bahasa iman!

Bukan dari kata orang, tapi Daud melihat dan mengalami sendiri betapa Tuhan memelihara hidupnya, sehingga ia dapat berkata,  "...tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;"  (Mazmur 37:25).

Orang benar hidupnya pasti dijamin oleh Tuhan, jasmani dan rohani!

Catatan:
"...Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati. Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah."  (Roma 9:15-16).


Disadur Dari: http://airhidupblog.blogspot.com/

Kembali