GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 8 Juli 2020
JANGAN GOYAH
Hakim-hakim 7 : 15-25

Membangun citra diri agar berguna bagi diri sendiri dan sesama adalah hal yang tidak mudah. Dibutuhkan motivasi yang tinggi dan keyakinan yang tinggi pula. Jika tidak, maka kita tidak akan berarti apa-apa dalam kehidupan ini. Memotivasi diri adalah langkah positif, agar diri ini terpacu untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Memotivasi diri harus juga didasari dengan pikiran yang positif. Sehingga kita tidak terjebak dalam kesombongan, yang akhirnya meremehkan Tuhan. Padahal motivasi itu hadir melalui kehadiran seseorang (eksternal) dan dorongan dari dalam diri sendiri (internal).
 
Gideon termotivasi untuk memberikan yang terbaik kepada bangsanya. Sekalipun di awal Gideon menolak untuk memimpin bangsanya menghadapi intimidasi dari bangsa Midian dan Amalek. Penolakan yang lazim, karena Gideon masih muda dan keluarganya adalah yang paling kecil dari suku Manasye (Hakim-hakim 6:15). Beragam alasan coba diberikan oleh Gideon. Motivasi mulai muncul dalam diri Gideon, ketika Tuhan berdialog dengan dirinya dan ketika Tuhan menghadirkan keajaiban dalam dirinya serta mimpi (pasal 6:16; dan 23, serta pasal 7:13). Motivasi yang kuat serta didasari dengan pikiran yang positif, akhirnya Gideon mengerti, langkah awal yang perlu diperbaiki adalah dengan memperbaiki kehidupan bangsanya (bisa dibaca dalam pasal 6:26-32). Terlihat jelas ada dorongan eksternal, yaitu perjumpaan dan peristiwa ajaib yang dihadirkan Tuhan dalam dirinya. Dan ini akhirnya memacu Gideon untuk melakukan yang terbaik bagi bangsanya.
 
Semangat untuk membebaskan bangsanya dari tekanan bangsa Midian dan Amalek, dapat kita lihat dalam ayat 15. Motivasi yang hadir karena beberapa yang mempengaruhi dirinya, membuat Gideon tercerahkan pikirannya. Bagaimana ia menyeleksi orang-orang yang siap berperang (Pasal 7:5-7); dan strategi untuk mengalahkan bangsa Midian (ayat 16). Ditambah lagi, Gideon melaksanakan tugasnya bersama-sama dengan suku-suku bangsa Israel yang lain (Pasal 7:23).
 
Dari gambaran Gideon ini, kita melihat, usia bukan ukuran. Tetapi motivasi yang tinggi untuk mengubah kehidupan menjadi lebih baik, itu yang terpenting. Perjumpaan Gideon dengan Tuhan, dan cara Tuhan menghadirkan hal-hal di luar daya nalar, membuat Gideon menjadi pribadi yang mampu memberikan yang terbaik untuk bangsa, dirinya dan sukunya (Manasye) serta menghadirkan kemuliaan bagi nama Tuhan (ini yang terpenting).
 
Menjadikan diri untuk lebih baik dan berguna bagi sesama serta menghadirkan kemuliaan bagi nama Tuhan, adalah hal yang perlu kita lakukan. Usia bukan ukuran, tetapi motivasi yang benar serta perjumpaan dengan Tuhan dalam berbagai peristiwa, dan kita mau menelaah lebih dalam setiap peristiwa itu. Maka kita akan mampu memberi kontribusi yang indah bagi kehidupan ini. Terutama di masa pandemi Covid 19 ini. Kita harus lebih dalam lagi menelaah diri kita dengan setiap peristiwa yang ada. Agar motivasi kita menjadi benar dalam menghadapi pandemi ini. Tuhan selalu menghadirkan makna dalam setiap peristiwa, agar manusia memahami dengan baik dan benar. Sehingga manusia tetap punya semangat dan pikiran yang positif untuk menjalani kehidupan ini. Terpenting adalah bagimana membangun semangat, agar kita mampu menghadirkan kemuliaan bagi nama Tuhan, dalam aktifitas kita sehari-hari. Amin.

Disadur dari: Renungan Ibadah Pekan Keluarga - Pdt. Marianus Tupessy, S.Th.

Kembali