GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Kamis, 30 Juli 2020
JANGAN RAGUKAN TUHAN
Yosua 14 : 6-15
 
Berpendirian teguh adalah sikap yang positif. Karena dengan sikap seperti ini, manusia dapat menghadapi tantangan kehidupan. Tantangan berat ataupun ringan bukanlah masalah. Tetapi berpendirian teguh adalah juga masalah, ditengah-tengah perubahan yang cepat. Ketika juga manusia mampu mengatasinya, maka ia tidak akan tergerus arus jaman. Dan manusia seperti ini dikatakan sebagai manusia yang mempunyai prinsip (berpendirian teguh atau berpegang teguh pada keyakinannya).
 
Sosok Kaleb adalah sosok yang mempunyai ketetapan atau keteguhan hati atas imannya kepada Tuhan. Ia sangat sadar dan mengerti bagaimana Tuhan menuntun bangsanya, sehingga sampai dekat Kanaan. Ketika ia diperintahkan untuk mengintai negeri Kanaan (negeri perjanjian), berbagai cerita menakutkan diinformasikan oleh teman-temannya tentang negeri itu kepada bangsanya. Termasuk suku bangsa Enak (bangsa yang manusianya bertubuh besar dan tinggi) yang mendiami negeri Kanaan (ayat 12).
 
Berita menakutkan yang disampaikan oleh saudara-saudaranya adalah hal yang wajar. Karena selepas dari tanah Mesir hanya tantangan alam yang dihadapi bangsanya. Dan sekarang untuk bisa masuk ke negeri perjanjian, mereka harus menghadapi suku bangsa Enak yang mendiami negeri perjanjian. Teman-teman Kaleb goyah, yang mereka pikir waktu itu, bangsa Israel tinggal masuk dan menetap. Tetapi kenyataannya, mereka harus berperang menghadapi bangsa Enak, kalau mau menetap di negeri perjanjian (Kanaan),
 
Pada ayat 8, Kaleb mempunyai pandangan yang berbeda dari teman-temannya. Ia tetap yakin akan janji Tuhan. Ia sadar betul, bagaimana Tuhan menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir. Dan kemudian menuntun selama perjalanan padang gurun, yang alamnya begitu ganas. Maka tidak mungkin, Tuhan tidak menyertai bangsanya untuk bisa menduduki negeri Kanaan. Sehingga ia berkata, “aku tetap mengikut Tuhan, Allahku, dengan sepenuh hati”.  Inilah bukti kesetiaan Kaleb kepada Tuhan. Kaleb berpendirian teguh bahwa Tuhan akan menolong bangsanya. Keyakinan dan keteguhan hatinya kepada Tuhan (ayat 11) membuat ia tetap tegar. Sehingga Yosua memberikan tanah yang dijanjikan Musa kepadanya (ayat 13).
 
Meragukan kekuatan Tuhan, adalah ciri orang yang keimanannya juga diragukan. Kita selalu melihat kekuatan kita sendiri, tanpa melihat kekuatan Tuhan yang maha dahsyat. Sehingga kita gampang goyah (terombang-ambing) ditengah-tengah tantangan dan perubahan yang serba cepat dalam kehidupan ini. Mengukur kekuatan diri itu penting, tetapi meragukan kekuatan Tuhan itu keliru. Ketika kita tetap taat, setia dan berteguh hati kepada Tuhan, tidak mungkin Tuhan membiarkan manusia yang setia kepadaNya terkapar. Mengukur dan melihat keberadaan diri itu perlu, agar kita tidak meremehkan kekuatan Tuhan. Sebagai manusia kita harus sadar, Tuhan mengerti apa yang menusia butuhkan dan Tuhan malas turun tangan untuk memenuhi keinginan-keinginan manusia yang rakus. Ketika kita beriman kepada Tuhan, seharusnya kita mempunyai pendirian teguh, Tuhan tidak akan meninggalkan anak-anakNya yang taat dan setia kepadaNya. Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik (terbaik menurut Tuhan dan bukan menurut kita sebagai manusia yang tebatas ini). Amin.

Disadur Dari: Bahan Renungan Ibadah Pekan Keluarga (Pdt. Marianus Tupessy, S.Th,)

Kembali