GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Selasa, 19 Januari 2021 - Renungan Malam
APA MOTIF KITA MENCARI YESUS?

Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus (ay.24)

Yohanes 6 : 22 - 24
MINGGU II SES. EPIFANI
SELASA, 19 JANUARI 2021
Renungan Malam
KJ. 407 : 1 - Berdoa


Alkisah di lereng Gunung Semeru, hiduplah keluarga petani yang mapan. Sepasang lansia dengan beberapa anak, menantu, cucu dan cicit mengolah mandiri ladang mereka yang luas. Mereka bekerja dua kali lebih keras dari keluarga Iain. Kerja keras mereka terbayar dengan hasil panen yang tidak pernah mengecewakan. Ada rahasia besar yang mereka simpan dari orang desa, bahwa nenek moyang keluarga ini menyembunyikan sebongkah emas, entah di ladang bagian mana. Bongkahan emas menjadi motif utama keluarga petani ini membajak tanah dengan teliti di tiap kali pasca panen.
 
Motif apa yang ada di benak orang-orang yang mencari Yesus itu? Kita tidak tahu hingga diungkap oleh Penulis Injil di ayat-ayat selanjutnya (nantikan di bacaan SBU esok pagi). Orang banyak yang menjumpai Yesus, menyaksikan mujizat, dan menerima makanan itu mencari-cari Dia. Mereka berusaha mengikuti jejak Yesus (ay. 22) dan mengejar-Nya hingga ke Kapernaum (ay. 24). Namun demikian, siapa yang benar-benar memahami motif mereka untuk mencari Yesus?
 
Jika motif mengikut Yesus adalah kekayaan, apakah orang saleh yang terbatas ekonominya tidak diberkati Allah? Pandangan bahwa uang merupakan indikator berkat adalah keliru dan rentan konflik. Keberhasilan relasi antara manusia dan Allah tidak bisa diukur dari banyaknya kekayaan, melainkan pada sejauh mana gereja mengerjakan misi dan tunduk pada kehendak Allah. Betewe, bongkahan emas itu ternyata mitos yang sengaja diciptakan, agar anak-cucu menghargai dan mengusahakan ladang warisan nenek moyangnya. Hidup bagaikan 'bongkahan emas" atau anugerah untuk kita berkarya dan berbuah. Jika hidup dilihat sebagai anugerah, kita menemukan Kristus dalam setiap proses. Melalui proses itu kita selalu merayakan kebaikan Allah di dalam hidup ini.
 
 
KJ. 407 : 4
Doa : (Tuhan, mohon murnikan motif kami dalam mencari-Mu, sebab Engkaulah segala-galanya dan Sumber hidup)
🙏

Kembali