Minggu, 20 Desember 2015
HAK DAN KEWAJIBAN
..Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang 4 dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga. (Matius 17:24-27)
Rasanya sudah terlalu sering kita mendengar orang menuntut sesuatu, menuntut diturunkannya harga BBM, menuntut upah yang lebih tinggi, menuntut hak ganti rugi, anak-anak juga sering menuntut sesuatu dari orang tuanya, isteri menuntut sesuatu dari suaminya dan sebaliknya, jemaat Tuhan juga sering menuntut berkat dari Tuhan, seakan-akan itu menjadi hak orang percaya…
Memang manusia di dunia ini seolah-olah lebih banyak mempersoalkan tentang hak, mencari hak dan mengejar hak, ketimbang melakukan kewajibannya. Hak dituntut mati-matian, bahkan seringkali berujung pada kericuhan dan kerusuhan, sedangkan kewajiban seolah-olah mau dihindarkan atau diabaikan.
Hak memang merupakan sesuatu yang layak diterima oleh setiap manusia karena itu terkandung dalam hak asasi manusia, namun perlu diingat bahwa hak selalu beriringan dengan kewajiban dan kewajiban adalah sesuatu yang hrs kita lakukan. Tuhan Yesus sendiri mengajarkan kepada kita untuk mengerjakan kewajiban, ayat di atas adalah contoh bagaimana Ia juga memerintahkan Petrus untuk membayar pajak.
Sebagai umat Tuhan, salah satunya kewajiban kita ialah menjadi garam dan terang dunia, kita diminta untuk menggarami dunia dan menerangi kehidupan. Karena itu kita harus melakukan kewajiban kita, maka kita harus berperan aktif dalam panggung kehidupan.
Sudahkah kita melakukan kewajiban kita? Atau sekedar menuntut hak berkat semata?
Disadur dari saatteduh.wordpress.com, edisi 20 Desember 2015
