GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Kamis, 14 Januari 2016
TINDAKAN DAN RESIKO
Kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati. (Ester 4:16b)

Nelson Mandela di Afrika Selatan, William Wilberforce di Inggris, Martin Luther King Jr. di Amerika Serikat, mereka adalah contoh tokoh yang berani bertindak dan mengambil resiko dalam mengubah dunia. Di sisi lain, tidak sedikit orang yang tidak berbuat apa-apa karena takut dengan resiko yang akan dihadapi.

Ester menghadapi situasi yang pelik. Ia bisa dijatuhi hukuman mati karena langsung menghadap Raja tanpa dipanggil. Namun, Ester bersedia untuk mengambil tindakan penting ini, dan berkata, “Kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati!” (ay. 16b). Ester berfokus pada tantangan dari Mordekhai untuk melindungi bangsa mereka dan mengupayakan keadilan. Kedua orang ini memiliki kepercayaan dan iman yang teguh kepada Allah saat menghadapi tantangan. Tindakan mereka pun berdampak luas. Sepanjang kisah Ester tersirat keberadaan dan kedaulatan Allah serta penyertaan-Nya yang nyata melalui tindakan yang diungkapkan oleh Ester dan Mordekhai.

Bagaimana dengan kita? Dalam pekerjaan kita, pelayanan kita, hidup kita, hal ini sangat relevan. Saat ini pun kita diundang untuk mengambil tindakan dalam rencana Tuhan yang lebih luas. Meskipun bisa jadi kita mesti menanggung resiko yang fatal atas tindakan tersebut, beranikah kita tetap melangkah, dan berkata, “Kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati”? Apakah kita yakin bahwa Tuhan akan memberikan kita hikmat dan keberanian ketika kita bersandar kepada-Nya?

TANTANGAN MENJADI SEBUAH KESEMPATAN ISTIMEWA UNTUK MENDEMONSTRASIKAN
KEHADIRAN ALLAH


Disadur dari http://renunganharian.net

Kembali