GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Selasa, 25 Mei 2021
PIKIRKANLAH SEMUA YANG POSITIF
FILIPI 4 : 8 - 9

Tahukah Anda ketika kita selalu punya pikiran yang positif, ternyata punya banyak pengaruhnya bagi kehidupan kita sehari-hari. Ialah penuh senyum dan tawa, hati yang sukacita serta damai, yang juga akan menular pada orang-orang disekeliling kita. Sehingga saat kita punya pikiran yang positif, juga akan mendatangkan perkataan dan perilaku yang positif. Ada banyak sekali tantangan hidup serta pergumulan yang akan kita hadapi secara terus menerus selama kita berada di dunia ini. Tantangan dan pergumulan tersebut juga seakan-akan menekan dan menghimpit kita, seolah-olah rasanya pun kita sulit bernafas. Maka kemudian hal ini yang akan menjadikan manusia bergelut dengan berbagai macam pikiran yang tidak baik, yang membuat manusia tidak tertuju kepada Tuhan.

Melalui perenungan pada hari ini dalam Kitab Filipi, kita diajak untuk selalu punya pikiran yang positif, yang tentunya berasal dari Tuhan. Semua yang benar, yang mulia, yang adil, yang suci, yang manis, yang sedap didengar, yang disebut kebajikan dan patut dipuji, itulah hal-hal yang harus kita pikirkan. Tentu pada saat kita diperhadapkan serta berada dalam pergumulan yang seakan menyesakan hati dan pikiran kita, hal tersebut mungkin akan sulit dilakukan. Seperti halnya jemaat di Filipi yang di mana, pada saat itu sedang berada dalam pergulatan yang berkaitan dengan keimanan mereka. Di mana terdapat ajaran-ajaran palsu yang bermaksud menyesatkan keimanan mereka, dapat kita bayangkan bahwa ini juga bukanlah persoalan yang mudah. Tetapi rasul Paulus sebagai penulis kitab ini yang bahkan juga sedang ada dalam penjara, begitu bersukacita atas jemaat Filipi yang merupakan bagian atas pelayananya. Maka dari itu rasul Paulus menulis ini mengajak jemaat di Filipi, untuk selalu bersukacita senantiasa dalam Tuhan (ay.4).

Begitupun dengan kita, pasti juga pernah diperhadapkan pada situasi-situasi yang membuat kita mimbang dan sulit menemukan jalan keluarnya. Sebuah penelitian mengatakan ketika manusia ada dalam tekanan baik cemas, khawatir, gelisah, dan ketakutan, manusia akan sulit berpikir dengan baik. Sehingga jika secara logikanya, ketika manusia ada dalam tekanan tersebut yang terjadi malah kita akan tergerus pada persoalan yang sedang di alami. Namun melalui perenungan ini, kita dapat berefleksi bersama seperti halnya Paulus mengajak jemaat di Filipi untuk senantiasa bersukacita, kita juga kembali diingatkan untuk senantiasa bersukacita dalam Tuhan, baik suka maupun duka. Karena tentu setiap peristiwa kehidupan yang kita alami, juga adalah cara Tuhan mendidik dan mengajar kita.

Ada banyak ragam kasih Tuhan kepada kita, yang seharusnya menjadi titik fokus kita bersama. Sebagai contoh sederhananya ialah nafas kehidupan yang kita hirup secara cuma-cuma, yang bahkan sering kita anggap hal biasa karena bersifat alamiah. Sinar matahari yang terkadang kita inginkan hanya dalam keadaan tertentu saja. Bahkan terkadang tanpa kita sadari, pergumulan yang kita hadapi juga merupakan salah satu kasih Tuhan kepada kita. Tuhan memperhadapkan kita pada pergumulan hidup, berupa kecewa, kepahitan, kegagalan, tidak sesuai harapan, bahkan bencana alam sekalipun, adalah cara Tuhan menegur kita untuk semakin tegar, sabar, rendah hati, pemaaf, sederhana dsb. Sehingga ketika kita menyadari hal tersebut, bersukacita dalam hal apapun, kita akan melihat segala sesuatu itu baik adanya.


Disadur Dari: Bahan Renungan Ibadah Pekan Keluarga (Dearnata Nainggolan - Mahasiswi Praktek UKSW)

Kembali