GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 4 Agustus 2021
MENGALAH BUKAN BERARTI KALAH
Kejadian 13 : 1 -18

Hidup manusia tidak terlepas dari yang namanya pilihan. Bahkan manusia dapat dikatakan sebagai makhluk yang memiliki kehendak bebas, artinya bahwa manusia diberikan hak oleh Tuhan untuk memuat pilihan-pilihan dalam hidupnya. Termasuk dalamnya ketika manusia mengalami konflik, karena setiap keputusan/pilihan yang kita ambil setidaknya akan berpengaruh di kehidupan masa depan. Sayangnya ketika manusia ada dalam suatu konflik, tetapi belum tentu dapat mengambil pilihan/keputusan yang bijaksana.

Perikop pembacaan kita pada hari ini, menceritakan bagaimana Abram dan Lot berpisah. Semula mereka berkumpul dan ada dalam satu rombongan, ialah istri Abram, ternak dan segala kekayaan mereka, kemudian harus berpisah karena adanya sebuah konflik/perselisihan. Ini bermula pada saat Abram dan Lot berada di tempat persinggahan, namun ternyata daerah tersebut tidak cukup untuk menanpung mereka dan perkelahian pun terjadi (ay.6-7). Abram pun bertindak dan berusaha menengahi perselisihan antara mereka (ay.8-7). Kita bisa melihat bahwa Abram adalah sosok yang bijaksana, mengerti bahkan mengenal Allah. Abram sebagai paman, tentu punya hak untuk memilih lebih dahulu, tetapi ia lebih mengutamakan hubungan persaudaraan antar mereka, dari pada hal-hal yang bersifat lahiriah seperti harta dan kekayaan. Sehingga dengan ketulusan dan rendah hati ia mengalah dengan memberi kesempatan bagi Lot untuk memilih daerah mana yang akan di naunginya. Lot keponakan Abram begitu serakah, mendapat kesempatan tersebut ia memilih daerah yang terbaik, dengan padang rumput yang subur dan air yang tenang yakni Lembah Yordan, padahal ia punya segalanya baik ternak maupun harta kekayaan. Tetapi apakah tempat yang subur akan menjamin masa depan yang lebih baik? Belum tentu, jika di kelola oleh orang yang tidak baik dan penuh keserakahan.

Dalam kehidupan zaman sekarang, hal ini juga bisa saja terjadi ditengah-tengah kita. Ada banyak hal yang dapat merusak hubungan persaudaraan/kekerabatan, salah satunya ialah harta kekayaan. Terkadang hak yang kita punya sering disalahgunakan karena serakah, dan egois begitu mendominasi dalam diri kita. Contoh kecilnya, hak sebagai anak sulung, atau sebagai anak laki-laki, maka seluruh kuasa ada padanya, sehingga hubungan persaudaraan yang kita punya menjadi nomor kesekian. Perenungan pada hari ini, mengingatkan kita semua bahwa hubungan kekeluargaan, persaudaraan, kekerabatan itu penting untuk dijaga. Jika kita adalah seorang yang mengerti dan mengenal Allah, tentu hal-hal yang setidaknya akan merusak hubungan tersebut dapat kita sikapi dengan bijaksana, tanpa melibatkan kesenangan diri kita sendiri. Maka mari belajar melalui Abram, ia mengalah bukan berarti kalah. Justru kerendahan hatinya menghasilkan buah yang manis, seluruh negeri yang dinaunginya diberikan oleh Tuhan kepadanya dan seluruh keturunannya. Karena orang yang senantiasa melakukan kebenaran tidak pernah diabaikan oleh Tuhan.


Disadur Dari: Bahan Renungan Ibadah Pekan Keluarga (Dearnata Nainggolan - Mahasiswi Praktek UKSW)

Kembali