GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Sabtu, 12 Desember 2015
MILIKI HATI YANG PENUH UCAPAN SYUKUR
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” I Tesalonika 5:18

Ayat di di atas mengajar kita untuk megucap syukur dalam segala hal karena memang itu yang menjadi kehendak-Nya. Perintah yang satu ini akan sangat mudah untuk kita lakukan ketika segala sesuatunya baik dan berjalan lancar. Tetapi, mungkin akan terasa sangat sulit untuk melakukannya ketika kita sedang berada dalam keadaan yang tidak baik dan menyakitkan.

Sangat menarik bagi kita bahwa wejangan untuk mengucap syukur kepada Allah dalam segala hal tersebut ditulis oleh Rasul Paulus. Kita tahu bahwa Paulus adalah seorang rasul yang harus mengalami penganiayaan yang luar biasa berat dalam mempertahankan iman dan kesetiaannya kepada Kristus. Mungkin hal ini membuat kita bertanya-tanya bagaimana caranya Rasul Paulus dengan keadaannya yang serba susah tersebut selalu dapat mengucap syukur kepada Allah. Ketika segala sesuatu tidak berjalan sebagaimana yang diinginkannya, Paulus menyadari bahwa kekayaan Kristus Yesus yang akan dianugerahkan kepadanya melebihi semua kondisi tidak mengenakkan yang ia alami selama di dunia. Paulus selalu memperhitungkan, memikirkan dan menghargai berkat yang Allah karuniakan kepadanya; berkat yang sama yang tersedia juga bagi semua umat percaya, termasuk Anda dan saya, diantaranya:

Pertama-tama, kita diminta untuk memiliki hubungan pribadi yang intim dengan Dia yang Maha Benar, yaitu Allah yang Maha Hadir dan Maha Tahu, pencipta seluruh semesta. Kedua, Sang Pencipta sangat mengasihi kita dengan kasih yang kekal dan tanpa syarat. Ketiga, Allah Bapa mengirim Putra Tunggal-Nya, Yesus Kristus untuk mati di kayu salib demi menebus semua dosa kita agar kita beroleh hidup kekal bersama-Nya di surga kelak. Jika kita percaya kepada Kristus, maka kita akan dibebaskan dari ketakutan akan maut.

Kembali