GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

PENTAKOSTA

Senin, 18 Januari 2016
Pentakosta
Pentakosta

PENTAKOSTA ( Yun. Pentakosta berarti ‘yang ke - 50’ ), yakni hari ke – 50 sesudah Paskah. Hari ke – 50 sesuai dengan Ulanagan. 16:9-12 adalah suatu pesta besar, yakni pesta panen raya dan pesta kemerdekaan. Tidak kebetulan bahwa pada Hari ke – 50 Yerusalem penuh orang. Pada hari Pentakosta, Roh Kudus yang dijanjikan oleh Yesus Kristus ketika ia naik takhta di sorga, turun ke atas para murid. Artinya, mereka semua dibaptis dalam Roh Kudus, sehingga mereka mendapat kekuatan dan keberanian untuk bersaksi (Kis. 2:14,22-24,32-33,36).

Dengan demikian, Roh Kudus panen pertama sesudah Yesus Kristus bangkit dan naik takhta di sorga. Dan juga orang – orang yang menjadi percaya oleh pemberitaan para rasul dengan kuasa Roh Kudus (Kis. 2:37-42) adalah juga panen pertama. Makanya Hari Pentakosta diperingati juga sebagai hari kelahiran Gereja, di mana melalui kuasa Roh Kudus, Gereja dilengkapi untuk melaksanakan tugas pengutusannya kepada bangsa – bangsa.

Simbol Hari Pentakosta adalah lidah – lidah api (pinggirnya kuning) dan burung merpati (warna perak) dengan warna dasar merah, warna keberanian untuk memberi kesaksian (martyria).

Arti :
Lidah – lidah api dan burung Merpati yang menukik menunjuk kepada peristiwa pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta Kis. Ras. 2:2-3. Tujuh lidah api menyimbolkan ke tujuh suluh api, yaitu ketujuh roh Allah (Why. 4:5) membentuk lingkaran yang menghadirkan kekkalan, keabadian.

Simbol ini bergantian pada Hari Sabtu malam menjelang Hari Minggu Trinitas.
Index Artikel