GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Sabtu, 24 September 2016
MEMBINA JEMAAT MISIONER
Solidaritas di dalam kehidupan persekutuan merupakan elemen penting yang harus dibangun bersa-ma.Solidaritas itu tercipta dari eratnya hubungan antar warga jemaat; menciptakan chemistry dalam membangun suasana kebersamaan, kerukunan, dan kekeluargaan. Hal itu dapat terwujud jika ada rasa saling memiliki; bahwa gereja di mana kita berdiam ini merupakan rumah kita bersama.Rumah yang didalamnya Firman Allah diberitakan dan kasih menjadi dasar bagi kehidupan bersama.

Melalui tulisannya, D.R. Maitimoe juga menyadari bahwa untuk menjadi jemaat yang misioner, pembinaan jemaat dimulai dari belajar tentang firman Allah.Hanya berdasarkan firman Allah dan dengan bimbingan-Nya, maka warga gereja dapat memperoleh pembaharuan. Firman Allah dan doa merupakan sarana untuk membina spiritualitas jemaat baik individu maupun dalam persekutuan. Melaluinya pula warga gereja mengerjakan perubahan di dalam dirinya sendiri dan di dalam jemaatnya, oleh karena pembaharuan oleh firman Tuhan itu dan doa yang dinaiikan dengan kerendahan hati. Tanpa perubahan dan pembaharuan rohani, yang juga berarti perubahan dan pembaharuan secara teologis, maka tidak mungkin fungsi-fungsi misioner itu dikembangkan dari jemaat ke dalam dunia yang lebih luas cakupannya.

Kita tidak dapat melihat perubahan yang lebih besar apabila perubahan kecil belum mampu kita lakukan. Perubahan diri dari tiap individu yang menyadari ketidaksempurnaan dan keterbatasan dirinya, dan oleh sebab itu ia membutuhkan bimbingan Allah. Dibutuhkan kerendahan hati untuk melalui proses perubahan tersebut, tanpa kerendahan hati yang terbuka di hadapan Allah, kita tidak akan mampu melihat perubahan itu sendiri.Ini berkaitan dengan pertobatan.D.R. Maitimoe mengatakan bahwa Yesus sangat menekankan 2 hal pokok yang menjadi kunci bagi pengembangan kualitas hidup jemaat, yakni kesetiaan dan pertobatan.

Setia berarti benar-benar memberi diri untuk tunduk dan taat kepada Allah meskipun tantangannya begitu sulit. Bahkan sikap setia ini semakin diperlukan dalam masa-masa sulit yang dialami. Seseorang tentu akan mengalami jatuh bangun dalam proses itu. Akan tetapi jika dengan segala keberadaannya, ia tetap dan terus melibatkan Tuhan maka kesetiaannya pasti akan teruji. Seseorang yang mengaku telah bertobat harus dengan benar mempraktekkan kesetiaannya kepada Tuhan. Pertobatan sejati tidak diukur dari satu kali peristiwa mengaku dosa dan berubah pada saat itu saja, melainkan proses pembaharuan yang terus menerus dialami untuk meningkatkan level keimanannya kepada Tuhan. Hasilnya adalah kualitas ke-hidupan kristiani yang mumpuni yang ditampakkan melalui pola pikir, sikap, tindakan yang benar-benar memberkati kehidupan orang lain, bukan sebaliknya kesalehan palsu yang semu dan tidak meninggalkan damai sejahtera. Bersambung…

                                                   Oleh Vik. Rifensia Jeriska Soselisa

SEBUAH INTISARI YANG DIEKSTRAK DARI BUKU MEMBINA JEMAAT MISIONER - D.R.MAITIMOE

Kembali