GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Jumat, 23 Desember 2016
SENTER TUA
Yesus dari Nazaret adalah orang yang telah ditentukan Allah dan dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan... di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu ketahui. (Kisah Pr. Rasul 2:22)

Seseorang menemukan senter tua di lacinya. Ia mencoba menyalakannya, tapi tidak bisa. Ia berpikir, baterainya yang habis atau senternya yang rusak? Ia membuka senter itu. Ternyata tidak ada baterai di dalamnya! Ia mengambil satu set baterai baru dan memasangnya ke dalam senter. Segera saja senter itu berfungsi dengan baik. 

Hubungan antara Roh Kudus dan kita semua, murid Tuhan Yesus, kira-kira seperti itu. Seperti baterai memberikan tenaga kepada senter untuk berfungsi, Roh Kudus menyatakan kuasa-Nya kepada kita untuk menjalani hidup yang memuliakan Allah. Dalam peristiwa Pentakosta, hal ini dinyatakan dengan jelas. Yang menarik untuk dicermati, dalam ayat 5-13 tidak dijelaskan apakah para murid berbicara dengan sadar atau tidak, sedangkan peristiwa yang tercatat dalam ayat 14-40 jelas mereka lakukan secara sadar. Dengan demikian, para murid sebetulnya bisa memilih untuk diam saja dan terbebas dari bahaya yang menghadang akibat khotbah mereka. Tetapi, mereka memilih untuk dipakai Roh Kudus dan diisi oleh kuasa-Nya untuk memuliakan Allah. 

Kita yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat juga sudah memiliki Roh Kudus. Kita sudah dikaruniai kuasa yang diperlukan untuk hidup memuliakan Allah. Pertanyaannya, apakah kita senantiasa mempersiapkan dan membiarkan diri kita dipakai oleh-Nya berapa pun harganya? Apakah kita memberi diri untuk selalu diperbarui sehingga kuasa-Nya dapat dinyatakan secara efektif melalui hidup kita?

KUASA ROH KUDUS SUDAH ADA DI DALAM DIRI KITA YANG PERCAYA PERTANYAANNYA, MAUKAH KITA DIPAKAI UNTUK MENYATAKAN-NYA?

Disadur Dari: http://renunganharian.net

Kembali