GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 20 Desember 2017
KORBAN SEKALI UNTUK SELAMANYA
Ibrani 10 : 1-18

"Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,"  Ibrani 10:12

Pada masa Perjanjian Lama Bait Suci merupakan suatu bangunan yang memang dikhususkan untuk melakukan penyembahan kepada Tuhan.  Yang bertugas melayani di bait Suci adalah imam.  Uniknya, di dalam Bait Suci tersebut tidak terdapat perabot yang bernama kursi.  Itu artinya para imam serasa tidak berkesempatan untuk duduk atau beristirahat dalam melakukan tugas pelayanannya.

Sebagai umat pilihan, umat Israel dituntut untuk melakukan pelbagai kegiatan ibadah menurut hukum Taurat.  Salah satunya adalah menghadap Tuhan dengan membawa korban persembahan pada hari pendamaian  (Imamat 16:1-34), yang bertujuan untuk pengampunan dosa.  Namun mereka tidak bisa secara langsung mempersembahkan korban penghapusan dosa kepada Tuhan, tetapi harus melalui perantara yaitu imam.  Pada hari itu imam besar dapat memasuki ruang mahakudus di kemah pertemuan dan memercikkan darah korban penghapus dosa ke atas tutup perdamaian.  Dengan melakukan hal ini ia mengadakan pendamaian bagi kesalahan pribadi, keluarga dan seluruh Israel  (Imamat 16:1-25).  Imam besar itu juga harus memercikkan darah korban penghapus dosa di depan tabir tempat kudus dan pada tanduk-tanduk mezbah  (baca  Imamat 4:3-21).  Mereka harus secara bergantian melaksanakan tugas pelayanan ini.  "...setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang  (sayangnya - Red)  sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa."!  (Ibrani 10:11).

Berbeda dengan Imam Besar yang dikisahkan di Perjanjian Baru!  Penulis kitab Ibrani tidak menyebutkan lagi bahwa Imam Besar tampak berdiri sibuk melayani.  Tetapi Imam Besar Perjanjian Baru  "...setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya..."  (ayat nas).  Duduk melambangkan kondisi beristirahat karena pekerjaan itu sudah diselesaikan-Nya!  Kristus telah menjadi Imam Besar yang sempurna, Dia tidak perlu setiap tahun mempersembahkan korban penghapusan dosa, sebab Dia telah melakukannya sekali untuk selamanya!

"Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus."  Ibrani 10:10

Disadur Dari: http://airhidupblog.blogspot.co.id/

Kembali