GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 14 Februari 2018
KOMITMEN DAN DEDIKASI
Rut 1:1-18

“... sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi ... bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku ... di mana engkau mati, aku pun mati di sana....” (Rut 1:16,17)

Pada pesta pernikahan emasnya, nenek dari Roderick McFarlane membuka rahasia kelanggengan pernikahannya. “Di hari saya menikah, saya mendaftar sepuluh kesalahan yang mungkin dibuat suami saya. Hari itu saya berjanji, bahwa demi kebaikan pernikahan kami, saya akan selalu memaafkannya atas sepuluh kesalahan itu.” Seorang tamu bertanya, apa sepuluh kesalahan yang ia daftarkan. Jawabnya, “Sebenarnya saya tak pernah punya daftarnya. Namun tiap kali suami saya berbuat salah, saya akan berkata dalam hati, ‘Untung ini salah satu dari sepuluh kesalahan itu.’ Lalu saya segera memaafkannya.”

Ada banyak janji diucapkan sepasang mempelai ketika memulai sebuah pernikahan kudus. Selain dari janji yang biasa disarankan gereja, kadang mempelai menambahkan janji lain, seperti nenek di atas. Dan, itu menjadi komitmen yang mengikat mereka seumur hidup. Namun hari ini kita membaca bahwa saat Rut mengungkapkan kesetiaannya kepada Naomi (ay. 16,17), ia juga menyatakan janji yang serupa. Rut mau setia pada Naomi, sampai maut memisahkan mereka!

Tampaknya, tak hanya hubungan pernikahan yang membutuhkan komitmen dan dedikasi. Setiap hubungan yang terbentuk oleh ikatan kasih—dengan keluarga, saudara, sahabat—perlu dirawat dan dijagai dengan kesetiaan yang sama. Sebab, Tuhan juga memberikan mereka untuk mendampingi kita sepanjang hayat. Dalam naik turunnya hidup ini, mereka selalu ada buat kita dan menjadi penolong dalam hidup kita. Itu sebabnya, kita perlu mengasihi mereka dengan sungguh hati dan terus melakukannya dengan setia.

HIDUP TAK CUKUP DITANGGUNG OLEH SATU-DUA ORANG; KELUARGA DAN KAWAN JUGA SELALU ADA DI SEPANJANG JALAN

Disadur Dari: http://renunganharian.net/

Kembali