GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Senin, 19 Februari 2018
JANGAN UBAH STATUSNYA
Lukas 15:11-32

“Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.” (Lukas 15:32)

Seorang suami ketahuan berselingkuh. Istrinya menceritakan pergumulannya pada sahabatnya. Sahabatnya berkata: “Masih pantaskah kamu menjadikannya suamimu?” Ia terdiam dan menangis. Lalu, ia berkata: “Aku tidak akan pernah mengubah statusnya sebagai suamiku, tetapi aku akan menanti Tuhan mengubahkan hidupnya sehingga sesuai dengan statusnya.”

Sikap istri itu merupakan contoh perwujudan sikap Allah kepada umat-Nya yang tidak setia. Dalam perumpamaan Yesus, Allah diumpamakan sebagai bapa. Ia tidak mengubah status si anak meskipun anak itu mengecewakan hatinya. Meskipun si anak mau menjadi pembantu di rumah itu, bapa justru merayakan kembalinya anak yang hilang itu. Bapa tidak mengubah status anaknya menjadi pembantu.

Demikian halnya dengan kita. Ketika kita jatuh dalam dosa, Allah tidak mengubah status kita dari anak-Nya menjadi pembantu atau orang buangan. Akan tetapi, Dia bekerja dalam hidup kita, mencari kita agar kita mau berbalik, bertobat, dan mengalami perubahan sikap hati.

Kita kadang-kadang menjumpai ada orangtua yang berkata, “Mulai saat ini kamu bukan anakku lagi” ketika si anak mengecewakan atau tidak menuruti nasihatnya. Namun, sesungguhnya yang harus diubah bukanlah statusnya. Bagaimanapun, seorang anak tetaplah anak. Membuang atau tidak mengakuinya sebagai anak tidak akan mengubah keadaan, malah membuatnya makin parah. Tantangan orangtua adalah mendoakan, menasihati, dan membimbing anak itu, agar ia mengalami perubahan sikap hati.

KASIH YANG TULUS TIDAK AKAN MENCAMPAKKAN ORANG YANG BERSALAH, TETAPI MENOLONGNYA MENGATASI KESALAHAN DAN MEMPERBAIKI KELAKUAN

Disadur Dari: http://renunganharian.net/

Kembali