GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 28 Maret 2018
MENDERITALAH DENGAN RELA
Matius 16 : 21-28

Lalu Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” (Matius 16:23)

Difitnah, dibenci, dihina, dijadikan objek caci-maki, dianiaya, bahkan diancam untuk dibunuh. Itulah risiko yang harus dihadapi para pemimpin yang hidup dalam kebenaran. Dalam derajat yang berbeda-beda, kita pun mengalaminya. Tidak tahan dengan berbagai serangan seperti ini, kita mungkin berharap agar Tuhan dengan segera menegakkan keadilan dan membela kita. Kalau boleh, ada mukjizat yang Tuhan lakukan sehingga kita terhindar dari segala ancaman itu secara ajaib. Salahkah harapan demikian? 

Sebetulnya, menghindar dari tekanan dan penderitaan adalah usaha yang manusiawi. Namun upaya kita mungkin saja tidak berkenan di hadapan-Nya. Apalagi bila kita memaksakan keinginan untuk membalas perlakuan buruk mereka dengan mendoakan agar mereka ditimpa bencana. Petrus juga tidak rela ketika mendengar Yesus akan mengalami penderitaan dan kematian, sebelum akhirnya bangkit. Secara spontan Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur-Nya (ay. 22). Yesus bukan saja tidak menanggapi harapan Petrus itu dengan ramah, Dia bahkan justru memarahi Petrus. Bagi Yesus, Petrus bermaksud menghalangi Yesus menapaki jalan penderitaan yang Allah kehendaki. 

Pada malam menjelang kesengsaraan-Nya, Yesus memanggul beban mental dan emosi yang amat dahsyat di taman Getsemani. Namun Dia justru memohon agar kehendak Bapa-Nyalah yang terjadi (Mat. 26:42). Yesus meninggalkan teladan agar kita mengikuti jejak-Nya. Dia pun memberi perintah agar kita taat dalam penderitaan sembari tetap setia mengikut Dia (ay. 24).


YANG TUHAN TUNTUT DARI KITA KETIKA MENDERITA ADALAH AGAR KITA TAAT DAN TETAP SETIA KEPADA-NYA.

Disadur Dari: http://renunganharian.net/

Kembali