GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 26 Februari 2020
KETIDAKSABARAN MENUNGGU: MENGHAMBAT JAWABAN
Mazmur 130 : 1-8 

"Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi."  Mazmur 130:6

Menunggu memang tak mudah dilakukan, terlebih-lebih saat kita menginginkan sesuatu, maunya keinginan kita terpenuhi seketika itu juga tanpa harus menunggu.  Adakah saat ini doa-doa Saudara kepada Tuhan tak kunjung beroleh jawaban?  Kesembuhan, jodoh, terbebas dari krisis keuangan, atau apa pun yang menjadi pokok doa Saudara, sabarlah menunggu.  Ketidaksabaran menunggu jawaban dari Tuhan justru akan menjadi faktor penghalang untuk kita mengalami penggenapan janji-janji Tuhan.

Penantian yang panjang terkadang membuat orang gampang menyerah dan putus asa, tapi tidak demikian dengan Hana  (1 Samuel 1).  Penantian panjang justru semakin mengobarkan semangatnya untuk mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh dan semakin tekun.  Meskipun tidak mengetahui kapan jawaban dari Tuhan itu datang, Hana tetap menguatkan imannya kepada Tuhan.  Ia percaya bahwa janji Tuhan adalah ya dan amin.  Karena itu sekalipun situasi sangat sulit, sikap hatinya tak berubah, ia terus bertekun di dalam Tuhan.  Apa yang kita doakan memang berada dalam rencana Tuhan, namun karena kita tidak sejalan dengan agenda dan waktu-Nya, maka kelihatannya Tuhan tidak menjawab doa-doa kita, atau menunda-nunda untuk memberikan jawaban.

Ketika jawaban itu belum kunjung tiba, ketika Tuhan tidak menjawab seperti yang kita harapkan, sangatlah mudah kita bersungut-sungut dan kecewa.  Ketika Tuhan tampaknya berdiam diri, kita kecewa dan tidak lagi bersemangat mencari Dia.  Semangat yang terus mengendur akan berujung kepada keputusasaan.  "Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?"  (Amsal 18:14).  Meski pergumulan yang dilaluinya teramat berat, Hana tetap setia menjalani  'proses', yaitu terus berdoa dan taat melakukan kehendak Tuhan.  "...orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah."  (Yesaya 40:31).

"Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya;"  Mazmur 62:9

Disadur Dari: http://airhidupblog.blogspot.com/

Kembali