Minggu, 9 Agustus 2020
HATI YANG BERSIH
Ulangan 10 : 20-22
Menghargai kasih sayang yang telah diberikan oleh seseorang adalah tindakan yang sulit. Karena menghargai itu berarti menjaga, memelihara dan melaksanakan kasih sayang itu dengan sungguh-sungguh. Kecenderungan tidak setia bisa hadir dalam diri setiap orang, ditambah dengan godaan-godaan yang ada di sekitarnya. Menghadapi godaan-godaan yang ada dibutuhkan kekuatan mental, agar kita tidak jatuh atau terjerumus.
Perikop bacaan saat ini, menegaskan apa yang harus dilakukan oleh umat Israel kepada Tuhan. Kasih sayang Tuhan tanpa batas telah diberikan kepada bangsa ini (ayat 21 dan 22). Tuhan hanya minta bangsa Israel menghargai kasih sayang yang telah diberikanNya, agar bangsa Israel hidup dalam keadaan baik atau sejahtera (ayat 13). Cara yang harus dilakukan untuk menghargai kasih sayang Tuhan adalah hidup menurut perintahNya, mengasihi Tuhan dan beribadah kepada Tuhan dengan segenap hati dan jiwa serta menghargai keterpilihan (ayat 11). Dan ditegaskan pula bahwa Tuhan akan bertindak jika Israel tidak melakukan apa yang dieprintahkanNya (ayat 17). Tetapi sebelum bangsa Israel dapat melaksanakan perintah-perintahNya, maka yang pertama harus dilakukan adalah membersihkan hati (sunat hati) (ayat 16). Karena dengan hati yang bersih bangsa Israel dapat melihat kembali dengan jernih, apa yang Tuhan sudah lakukan untuk mereka. Tanpa hati yang bersih bangsa Israel akan sulit untuk menghargai kasih sayang Tuhan itu.
Hati yang bersih dan pikiran yang jernih, adalah kunci bagaimana manusia jujur dihadapan Tuhan. Jujur siapa dirinya dan keberadaannya. Dengan mengenal siapa dirinya, maka menghargai kasih sayang Tuhan jauh lebih mudah. Karena apalah manusia itu dengan seluruh keberadaannya tanpa Tuhan. Mampu melihat diri sendiri dengan jujur, maka kita akan mengatakan bahwa hidup itu sendiri adalah keajaiban. Keajaiban adalah sesuatu terjadi diluar daya nalar manusia.
Bacaan saat ini pun menegaskan, menghargai kasih sayang Tuhan dengan sungguh-sungguh, maka manusia akan melihat keajaiban-keajaiban yang akan Tuhan hadirkan kepada manusia. Sudah pasti keajaiban-keajaiban itu adalah hidup yang diberkati dan hadirnya ketentraman. Jangan remehkan kehidupan, karena kehidupan itu adalah anugerah (keajaiban). Amin.
Disadur Dari: Bahan Renungan Ibadah Pekan Keluarga (Pdt. Marianus Tupessy, S.Th)