GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Senin, 24 Agustus 2020
SAKSI YANG BENAR
Kisah Para Rasul 10 : 34 - 43
 
Memperkenalkan diri di tengah-tengah komunitas yang baru adalah bentuk kesantunan. Dengan memperkenalkan diri, maka orang-orang di sekitar kita lebih mengenal atau mengetahui siapa diri kita. Dan orang-orang sekitar kita akan mengetahui siapa kita sebenarnya setelah terjadi interaksi. Serta orang bisa memahami dan memaknai apa kita benar atau tidak sesuai dengan apa yang kita ucapkan atau katakan.
 
Perikop ini di awali dialog antara Petrus dan Kornelius (seorang perwira Romawi), tentang keinginannya untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadanya (ayat 33). Kornelius siap menghadirkan dan memperkenalkan Allah kepada banyak orang melalui karya dan kerjanya sebagai seorang militer. Ia siap memperkenalkan Allah, karena itulah Allah memakai Petrus agar Kornelius semakin dikuatkan dalam pengenalannya akan Allah. Undangan yang dilakukan oleh Kornelius kepada Petrus, agar bersedia kerumahnya adalah bentuk bagaimana pada akhirnya orang makin mengenal Allah yang benar itu (ayat 4  dan 5). Karena sebelumnya Kornelius dikenal oleh banyak orang sebagai orang murah hati (ayat 2). Jadi tepatlah apa yang di katakan Petrus dalam ayat 34, Allah tidak membedakan orang, untuk Allah memperkenalkan dirinya. Itu berarti Kornelius dipilih oleh Allah untuk mewartakan kebenaranNya dalam tindakan.
 
Sekarang kita bisa merenungkan kembali akan arti kekristenan kita. Kita dipanggil menjadi Kristen karena lahir dari keluarga Kristen atau karena keputusan sendiri atau apapun cara Allah memanggil kita untuk menjadi umatNya adalah otoritas Allah. Tapi yang pasti, Allah memilih kita menjadi umatNya, yaitu, agar kita dapat menjadi saksiNya ditengah-tengah kehidupan sehari-hari.
Pertanyaanya, dengan apa kita dapat menjadi saksiNya yang benar. Bandingkan dengan Kornelius, yang dengan antusias mau mendengar apa yang Tuhan perintahkan kepadanya melalui Petrus (ayat 36), agar memperkenalkan Yesus adalah sumber damai sejahtera Tuhan untuk semua orang.
 
Bagi kita saat ini dan di tengah-tengah keberagaman yang ada. Sudah pasti Yesus Kristus tidak bisa di kenal, hanya dengan kata-kata, tetapi Yesus Kristus di kenal melalui perbuatan umat yang menyembahNya. Hanya mellaui perbuatanlah kita dapat menjadi saksiNya yang benar. Menghadirkan Yesus Kristus di tengah-tengah masyarakat dan bangsa ini, hanya bisa dilakukan oleh kita yang terpanggil dan terpilih itu, dengan melaksanakan kehendak dan perintahNya melalui perilaku. Karena manusia dilihat dan dikenal bukan dari kata-katanya saja, tetapi yang lebih penting adalah dari  tindakannya. Jangan harap nama Tuhan akan dipermuliakan, bila perilaku kita sebagai umatNya hanya menghadirkan penderitaan bagai sesama dan lingkungannya. Begitu banyak perintah Yesus Kristus yang bila benar-benar kita lakukan, maka akan banyak orang yang semakin percaya kepadaNya. Marilah kita kembali menyadari bahwa Allah memanggil kita untuk menjadi saksiNya yang benar. Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri, doakanlah musuhmu, jangan membenci, rajin beribadah dan banyak Firman Tuhan yang lainnya. Lakukan ini maka kita sudah melaksanakan tugas panggilanNya, sehingga hidup kita semakin diberkati dan nama Tuhan dipermuliakan. Amin.


Disadur Dari: Bahan Renungan Ibadah Pekan Keluarga (Pdt. Marianus Tupessy, S.Th)

Kembali