GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Senin, 31 Mei 2021
HIDUP SEBAGAI KOMUNITAS PEMULIH
Kisah Para Rasul 3 : 11 - 20

Ketika kita punya pemahaman mengenai pengenalan terhadap Tuhan, tentu sikap kita menentukan respons yang tepat kepada-Nya, telebih pada kehidupan kita masingmasing. Pengenalan yang benar juga punya dampak yang besar dalam hidup yang kita jalani sebagai orang percaya. Saat kita tidak punya pemahaman yang benar, itu akan terlihat jelas atas reaksi yang kita berikan. Seperti halnya orang-orang yang begitu terheran-heran atas kejadian yang mereka lihat. Ketika Petrus menyembuhkan seorang lumpuh (ay.6) yang berada di gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah. Orang tersebut telah lumpuh sejak lama. Mereka begitu heran sampai mengerumuni Petrus dan Yohanes, seolah-olah peristiwa tersebut atas kuasa Petrus sendiri. Ini merupakan kesempatan Petrus untuk menyampaikan kebenaran yang ada bahwa sesungguhnya Yesus yang melakukan semuanya (ay.13). Petrus menyampaikan juga bahwa iman serta kepercayaan pada-Nya yang memampukan orang lumpuh tersebut dapat berjalan (ay.16). Orang-orang tersebut heran karena mereka tidak mengenal Yesus dengan benar, justru sebaliknya mereka telah menolak bahkan menyerahkan Yesus pada Pilatus, maka Petrus pun mengingatkan mereka untuk sadar dan betobat atas perbuatan mereka (ay.19).

Apa yang Petrus dan Yohanes perbuat adalah bukti bahwa mereka punya pengenalan yang benar terhadap Tuhan serta iman kepercayaan yang benar. Yesus bukan hanya sekedar mati tetapi telah bangkit dan Petrus menjadi saksi akan hal itu. Sehingga kuasa Roh Kudus lah yang bekerja atas Petrus dan Yohanes, maka mereka pun pergi memberitakan injil. Mereka menyatakan kebenaran-kebenaran yang ada, yang artinya juga menyatakan bahwa karya Roh Kudus nyata bahkan memenuhi mereka. Kesembuhan yang terjadi bukan karena kekuatan ataupun kesalehan Petrus dan Yohanes, melainkan suatu bentuk pemberian diri seorang yang lumpuh tersebut, untuk mau dipulihkan dan percaya. Bahwa kebangkitan Yesus memberi kehidupan bagi siapa pun bahkan, sebagai pemimpin kepada hidup yang sesungguhnya (ay.15).

Melalui perenungan kita pada hari ini, mengingatkan bahwa iman kepercayaan yang kita miliki begitu punya andil yang besar dalam kehidupan ini. Setiap dari kita pasti pernah terpuruk dan berada pada titik terlemah kita. Bahkan siapa saja tentu ingin dipulihkan, oleh sebab itu ketika berada dalam keterpurukan tersebut, perlu memberi diri sepenuhnya serta membuka hati agar peranan Roh Kudus dalam diri kita nyata dan bekerja. Maka ketika kita hadir dalam kehidupan bermasyarakat dan gereja, kita mampu menyatakan pemulihan yang terjadi akan diri kita sendiri, atas kuasa Yesus dan karya Roh Kudus. Seperti halnya Petrus dan Yohanes, mereka sadar bahwa iman terhadap Yesus yang memampukan dan semakin memperteguh dalam mereka memberitakan injil, serta seorang yang lumpuh telah menerima kuasa Yesus, sebagai pemimpin pada kehidupan melalui karya Roh Kudus. Demikian halnya dalam kehidupan ini, Roh Kudus akan memampukan kita, ia senantiasa memberikan kecerdasan ketika kita menjalani kehidupan ini, memberi kekuatan untuk kita mampu menghadapi tantangan, juga memberi kearifan serta hikmat untuk menyelesaikan tangantan demi tantangan dalam kehidupan yang kita jalani. Bahkan oleh Roh Kudus, kita juga akan diberi keberanian untuk melakukan perintah dan kehendak Tuhan. Sehingga pada akhirnya siapa saja yang mau dan siap dituntun oleh Roh Kudus, kita akan dimampukan hidup sebagai komunitas pemulih yang menutun kepada kehidupan.


Disadur Dari: Bahan Renungan Ibadah Pekan Keluarga (Dearnata Nainggolan - Mahasiswi Praktek UKSW)

Kembali