GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Minggu, 20 Juni 2021
MOTIVASI BERIBADAH
Yesaya 58 : 13 - 14

Ketika memasuki akhir pekan, banyak orang yang senang merencanakan untuk pergi berlibur atau sekedar berwisata. Setelah enam hari berkerja dan melakukan aktivitas lain yang begitu menyita waktu, akhir pekan yang termasuk didalamnya adalah hari Minggu menjadi kesempatan liburan untuk melepas penat dan lelah. Tetapi sebelumnya, apakah kita sudah memaknai hari Minggu dengan sungguh? Jika pada konteks orang Yahudi, memakai pengertian hari Sabat, berasal dari bahasa Ibrani yang memiliki arti berhenti atau beristirahat. Namun dalam konteks Kekristenan, dikenal sebagai hari Minggu, dengan pemahaman peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus. Maka dari itu hari Minggu merupakan kesempatan untuk kita mengucap syukur, atas keselamatan yang diberikan kepada kita, dengan memenuhi panggilan beribadah kepadaNya, dan sebagai ruang perjumpaan kepada-Nya.

Dalam perikop bacaan kita pada hari ini, menggambarkan bagaimana manusia mengingat serta merayakan hari Minggu. Adapun yang mereka perbuat salah satu contohnya ialah, berkata omong kosong, yang mendatangkan penindasan, mendukakan hati setiap orang bahkan dilakukan hanya untuk kesenangan atau kepuasan pribadi (ay.13). Mereka merayakan hari Minggu hanya sebagai kewajiban, serta formalitas semata. Hari Minggu yang seharusnya menjadi kesempatan untuk kita menceritakan tentang kuasa Tuhan serta penyertaan Tuhan, ternyata juga dipakai oleh mereka untuk melakukan hal yang sia-sia. Hari Minggu merupakan “hari kenikmatan”, yang dimana berarti bahwa hari Minggu adalah kesempatan kita untuk menyatakan syukur atas semua berkat yang Tuhan sediakan, atas perlindungan Tuhan kepada kita, atas anug’rah yang begitu luar biasa yang dari pada Tuhan. Bukan justru merancangkan kejahatan bagi sesama kita. Karena dalam ayat ke-14 dikatakan, kita akan bersenang-senang karena Tuhan. Ini mengenai pengenapan janji terhadap kita, yang melakukan panggilan beribadah kepada-Nya dengan sungguh-sungguh. Tuhan menyediakan segala sesuatunya dengan baik untuk kita. lalu dengan seperti apa kita menyikapi itu semua?

Manusia seringkali hanya terfokus pada kehidupan duniawi, yaitu pekerjaan, karir yang meningkat, usaha/bisnis yang lancar, kehidupan yang makmur dan berkelimpahan, tanpa
menyadari bahwa itu semua adalah anug’rah yang dari Tuhan. Berkat Tuhan lah kita dimampukan, kita dikuatkan, bahkan kita diselamatkan. Maka ini yang seharusnya menjadi alasan terkuat untuk kita mengucap syukur kepada-Nya dan ini adalah sikap yang harus kita nyatakan. Lewat peribadahan yang kita lakukan setiap hari Minggu, kita memaknainya dengan penuh syukur kepada Tuhan serta menjadikan itu sebagai motivasi kita beribadah. Bahkan ucapan syukur itu juga harus kita nyatakan melalui tindakan, mengasihi sesama kita, memberi bagi yang membutuhkan, bukan sebaliknya yakni merancang kejahatan dan kesia-siaan. Karena lewat kasih kepada sesama, artinya kita membagikan cerita tentang kuasa Tuhan yang begitu luar biasa. Bukan hanya untuk orang banyak, tetapi juga harus dimulai melalui keluarga kita terlebih dahulu. Orang tua kepada anak maupun menantu, Oma dan Opa kepada cucu, untuk saling membagikan tentang kebenaran firman Tuhan. Bahkan dalam keadaan berlibur sekalipun, ketika kita melihat pemandangan pegunungan, bukit, pantai, yang begitu indah serta hewan yang tinggal didalamnya, kita menyadari akan keagungan Tuhan. Kita berefleksi untuk seluruh kebesaran Tuhan dalam kehidupan ini, mengucap syukur akan seluruh karya-Nya yang begitu luar biasa, dan kita tidak akan merusak apa yang telah diciptakan Tuhan. Karena ungkapan syukur itu juga kita nyatakan bukan hanya mengasihi sesama manusia, melainkan seluruh ciptaan Tuhan yang ada. Maka mari kita berefleksi kembali apa yang sesungguhnya memotivasi kita dalam beribadah setiap hari Minggu?


Disadur Dari: Bahan Renungan Ibadah Pekan Keluarga (Dearnata Nainggolan - Mahasiswi Praktek UKSW)

Kembali