Kamis, 28 April 2022

Saya pernah mendapat hadiah unik berupa 500 (lima ratus) keping puzzle. Tentu saja kado ini tidak siap pakai. Supaya bisa membentuk gambar yang indah, saya harus menyusun 500 (lima ratus) kepingan itu di tempat yang tepat. Menyusunnya tidaklah mudah dan memakan waktu lama, sebab setiap keeping itu tampak serupa walau sesungguhnya, masing-masing unik. Baru setelah tersusun rapi, saya puas melihat gambar indah yang terbentuk.

Roh Kudus memberi kita karunia. Kata “karunia” berarti kado atau hadiah. Roh Kudus sengaja memberi karunia yang berbeda-beda kepada setiap orang. Ada yang menduduki sebagai rasul, ada yang menduduki jabatan sebagai nabi dan ada yang menduduki jabatan sebagai pengajar (guru). Selain itu ada yang mendapatkan karunia untuk mengadakan mujizat untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk berkata-kata dalam bahasa Roh. Semua itu ditetapkan sesuai kehendakNya. Karunia itu tidak dapat dipakai sendiri karena ia diberikan “untuk kepentingan bersama”. Jadi, setiap kita ini bagaikan sekeping puzzle. Tanpa orang lain, karunia yang kita dapatkan menjadi sia-sia. Karunia-karunia itu baru berfungsi bila kita saling menopang, saling melengkapi satu dengan yang lain, tidak ada yang lebih rendah ataupun lebih unggul, semua sama di dalam satu tubuh Kristus. Semangat kesatuan di dalam Kristus inilah yang mestinya kita hidupi, bekerja sama untuk membangun kerajaan Allah. Pada saat itulah jemaat akan disusun rapi oleh Roh Kudus dan membentuk gambar Kristus yang indah.

Jadi, bersyukurlah atas karunia yang kita miliki. Lebih penting lagi, relakan diri untuk dibentuk dan ditempatkan Roh Kudus pada posisi yang tepat dalam jemaat. Izinkan Dia menguasai hidup kita dan hal biasapun bisa Dia buat menjadi luar biasa. Tuhan memberkati.

Amin.