Rabu, 15 November 2017 - Renungan Pagi
HATI-HATI DENGAN KETIDAKTULUSAN
"Biarlah kami turut membangun bersama-sama dengan kamu karena kami pun berbakti kepada Allahmu sama seperti kamu" (ay.2b)
MINGGU XXIII SES. PENTAKOSTA
RABU, 15 NOVEMBER 2017
RENUNGAN PAGI
GB.258 : 1-Berdoa
Penggalan ayat nas ini sendiri menyatakan sesuatu yang baik. Ada tawaran bantuan dari pihak lawan orang-orang Yehuda untuk membantu pembangunan Bait Suci TUHAN. Tetapi ketika ayat ini dibaca mengalir bersama keseluruhan ayat dalam pasal 4, kita akan jumpai suatu rekayasa keadaan dari orang-orang yang tidak suka melihat Israel membangun kembali Bait Suci TUHAN. Mereka datang kepada Zerubabel dan menyampaikan maksud untuk membantu, padahal di balik tawaran bantuan itu sebenarnya mereka bermaksud menghentikan pembangunan Bait Suci TUHAN.
Berbagai cara dilakukan oleh orang-orang yang tidak suka kepada orang Israel untuk menggagalkan pembangunan Bait Suci TUHAN. Salah satunya adalah dengan menyuap para penasihat raja yang berkuasa. Keadaan ini dengan sendirinya membuat orang Israel menjadi takut sehingga pembangunan Bait Suci TUHAN terhenti. Mengapa para lawan orang Yehuda bersikap demikian? Karena penduduk sekitar tidak suka melihat keutuhan umat Israel. Sebab keutuhan umat Israel menjadi ancaman tersendiri bagi mereka. Ketakutan itu tidak beralasan, tetapi itulah kenyataan yang dialami umat Israel.
Bagaimana dengan keadaan kita? Keadaan kita di negeri ini juga kurang lebih sama dengan apa yang dialami oleh Israel pada waktu dulu. Berbagai aturan dibuat untuk menghambat pembangunan sarana-sarana pelayanan dan kesaksian (gedung gereja dan lain-lain). Seolah-olah umat Kristen ditakuti di negeri ini. Padahal umat Kristen hanyalah sekelompok kecil yang ada di negeri ini di antara ratusan juta jiwa Iainnya.
Terkadang kita alami bahwa peraturan dan undang-undang itu adalah tindakan yang disengaja untuk menghambat pertumbuhan orang Kristen di Indonesia. Kecurigaan ini cukup beralasan karena sangatlah tidak masuk akal pembangunan gedung gereja dilarang. Sebagai umat yang oleh Tuhan dihadirkan di tengah-tengah bangsa ini, apapun situasinya; marikita tetap setia pada iman kita. Kadar iman kita akan terlihat dari kemampuan kita menghadapi situasi dunia ini dengan hanya bersandar pada Tuhan.
GB.258 : 3
Doa : (Tuhan, berilah kami kekuatan menghadapi rongrongan dunia ini) 🙏