GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Senin, 20 November 2017 - Renungan Malam
PERAYAAN SEBAGAI PEWARISAN IMAN

Seluruh jemaat yang pulang dari pembuangan itu membuat pondok-pondok dan tinggal di situ.... (ay.18)

Nehemia 8 : 17-19
MINGGU XXIV SES. PENTAKOSTA
SENIN, 20 NOVEMBER 2017
RENUNGAN MALAM
KJ. 309 : 1-Berdoa


Hari Raya Pondok Daun memperingati pengembaraan nenek moyang Israel di padang gurun selama 40 tahun dalam penyertaan dan pimpinan Tuhan. Mereka tidak punya rumah dan tinggal di pondok dedaunan dari pepohonan yang mereka jumpai. Walaupun demikian, mereka tidak sengsara karena Tuhan melindungi dan menyediakan segala kebutuhan mereka. Hari itu diperingati dengan peragaan membuat pondok-pondok dari dedaunan di halaman rumah dan tinggal di situ selama seminggu. Di situ mereka mengadakan pesta iman dalam kebersamaan dengan orang miskin. Hal itu menjadi warisan dan penguat iman bagi generasi penerus mengenai pemeliharaan dan kasih Tuhan. Agar mereka yakin bahwa Tuhan ada, selalu menyertai dan menolong mereka dalam keadaan apapun.

Peringatan Hari Raya Gereja pun harus seperti itu, mewariskan iman dan kasih Tuhan kepada generasi penerus agar mereka kuat dalam keyakinannya. Hari Raya Kristen bukan kesempatan berpesta-pora, plesiran atau hidup glamor. Hari Raya Kristen harus dirayakan dengan pewarisan kepercayaan yang kual akan pemeliharaan Tuhan. Begitu juga Hari Raya Natal diadakan dengan drama kelahiran Kristus. la Raja Sorga, lahir menjadi sama dengan manusia dalam kemiskinan. Hal itu menunjukan keberpihakan Tuhan kepada orang yang rendah, lemah dan menderita. Ia selalu berada dekat dan mau menolong. Perayaan dengan kemewahan membutakan mata hati terhadap maksud Tuhan pada Hari Raya itu.

Kini saatnya kita merenungkan kembali makna Hari Raya Kristen. Kita mem perbaiki kesalahan prinsipil pada cara perayaan. Perayaan harus berdampak positif sebagai pewarisan iman bagi kehidupan dan masa depan generasi penerus. Supaya mereka berdiri alas iman dan pengharapan kepada Tuhan, karena Dia saja sumber damai sejahtera dan keselamatan.

KJ.291 : 1,4
Doa : (Beri kami hikmat-Mu dalam melaksanakan dan memperingati setiap hari raya) 🙏

Kembali