Jumat, 24 November 2017 - Renungan Pagi
MENJADI HAMBA SETIA DAN TAAT
Kemudian kusuruh tahirkan bilik itu, sesudah itu kubawa kembali ke sana perkakas-perkakas rumah Allah, korban sajian dan kemenyan (ay.9)
MINGGU XXIV SES. PENTAKOSTA
JUMAT, 24 NOVEMBER 2017
RENUNGAN PAGI
KJ.446 : 1,2-Berdoa
Di tengah nasi putih terdapat batu hitam kecil, bila tidak teliti melihat nasi yang akan disuap pasti batu itu terkunyah dan suaranya seperti bunyi geledek di telinga. Demikian juga, bila di tengah persekutuan kudus ada dosa, maka kesucian umat pun tercemar. Hal seperti itu terjadi di antara para orang Lewi yang ditugaskan sebagai pekerja kudus rumah Allah. Tobia keturunan Bani Amon yang dilarang oleh Tuhan hadir di persekutuan, malah mendapat kebaikan imam Elyasib. Ia mendapat bilik di dalam rumah Tuhan dan menyantap persembahan kudus bagi para imam dan orang Lewi. Hal ini akhirnya ketahuan oleh Nehemia dan ia bertindak demi kekudusan Allah.
Dalam bacaan pagi ini, Nehemia 13:1-9, mengungkapkan bahwa Nehemia sebagai hamba Tuhan yang setia bertindak demi menaati kekudusan umat di hadapan Tuhan. la marah, Tobla diusir dan semua barang milik Tobia dlbuang ke luar rumah Allah, lalu ia menyuruh menahirkan tempat itu sesuai aturan Hukum Taurat. Sikap marah dan kasar di tengah persekutuan diperlukan untuk bertindak tegas bagi menegakan kebenaran dalam menjaga kekudusan yang dikehendaki Tuhan.
Seringkali dalam gereja bila seorang Pendeta bertindak tegas demi kebenaran dan kekudusan, ia dibenci jemaat. Jemaat hendaknya bisa membedakan arogansi Pendeta dengan ketaatannya sebagai hamba Tuhan yang setia. Karena Pendeta yang arogan tidak akan menjadi bekat bagi pelayanan gereja.
KJ.446 : 3,4
Doa : (Tolong hamba-Mu mengerti kehendak-Mu, Tuhan) 🙏