Selasa, 28 November 2017 - Renungan Pagi
KATAKANLAH YANG BOLEH DAN YANG TIDAK BOLEH
"..... itulah semuanya yang boleh kamu makan. (ay.9c)
MINGGU XXV SES. PENTAKOSTA
SELASA, 28 NOVEMBER 2017
RENUNGAN PAGI
KJ.54 : 1-Berdoa
Menurut salah satu situs internet yang memuat daftar binatang yang haram dan halal terdapat 133 binatang yang tidak boleh dimakan karena haram/najis. Lebih lagi 133 binatang tersebut masih belum termasuk semua serangga, kecuali keluarga belalang. Sebenarnya apa alasan Tuhan melarang umatnya untuk makan makanan tertentu dan mengizinkan mereka untuk makan makanan yang lain? Kalau mau jujur, jawaban atas pertanyaan tersebut tidak dapat ditemukan secara eksplisit di bagian mana pun dalam Kitab Suci. Larangan makan sesuatu kita temukan pertama-tama dalam Kitab Kejadian. Larangan ini sangat terkenalz "...jangan|ah kau makan buahnya..."
Menarik pula, Tuhan mencantumkan alasan larangan ini: "...sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati" (Kej 2:17). Namun, larangan ini tidak relevan lagi untuk kita bahas. Yang lebih dekat dengan kita ialah larangan-larangan untuk makan makanan spesifik, misalnya dalam Im 11; 14; 20; dan Ul 14.
Dalam lmamat 11 kita temukan daftar makanan haram dan halal bagi bangsa Israel. Agak sulit memahami mengapa Allah sampai harus mengatur soal makanan sedetail itu. Namun, bagi orang Yahudi waktu itu, hal tersebut sama sekali tidak sulit untuk diterima. Tidak perlu diherankan apabila Allah lkut campur tangan dalam masalah sehari-hari. Allah mengatur makanan yang boleh dimakan oleh mereka karena la tahu apa yang balk dan apa yang tidak baik untuk dimakan. ltulah keyakinan orang Yahudi pada waktu itu. Kalau Sabda Allah mengatakan itu, sudah cukuplah itu bagi mereka.
Mengapa manusia harus menjadi kudus, bebas dari kenajisan? Umat pilihan harus menjadi kudus karena Tuhan yang memilih mereka ialah kudus. Tuhan yang kudus memilih dan mengundang umat-Nya untuk bertemu dengan Dia; untuk berhadapan dari muka ke muka dengan Dia. Masalahnya, hanya orang yang murni hati dan bersih tangan dapat mendaki Gunung Tuhan (bdk. Mzm 24:3-4). Hanya mereka yang tidak najis yang boleh menghadap Tuhan. Secara lahiriah, orang yang najis tidak boleh masuk ke Bait Allah atau mengikuti peribadatan di Bait Allah.
KJ.54 : 4
Doa : (Berkenanlah ya Allah atas hidupku yang menjaga dan memelihara karya-kasih-Mu yang sungguh itu) 🙏