Selasa, 28 November 2017 - Renungan Malam
JANGANLAH DIMAKAN
"..... Janganlah dimakan (ay.13)
MINGGU XXV SES. PENTAKOSTA
SELASA, 28 NOVEMBER 2017
RENUNGAN MALAM
KJ.335 : 1-Berdoa
Telah diberitakan bahwa ciptaan Allah itu sangat banyak, dan semuanya itu berguna untuk kehidupan manusia. Dari semua ciptaan Allah itu ada yang dapat dikonsumsi oleh manusia dan ada yang tidak. Yang dapat dikonsumsi adalah makanan, sedangkan yang tidak dapat dikonsumsi, adalah bukan makanan. Demikian juga dengan binatang-binatang. Ada yang dapat dikonsumsi, ada pula yang tidak dapat dikonsumsi. Yang dapat dikonsumsi, tentu adalah makanan, dan Allah menyebutnya dengan kata TIDAK HARAM, atau "halal." Sedangkan yang tidak dapat dikonsumsi, tentu saja bukanlah makanan, dan Allah menyebutnya dengan kata HARAM (lih.Kej 7:1-3). Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, Adam dan Hawa serta keturunannya mengadakan korban sembelihan untuk mengampunan dosa (Kej.4:2-4), yang melambangkan Kristus yang akan datang mengorbankan diri-Nya untuk menehus manusia dari dosa. Hewan yang digunakan sebagai korban adalah jenis hewan yang halal. Sepanjang perjalanan sejarah hewan korban dalam praktek ibadah sejak zaman nabi Adam datang kepada Nuh, zaman nabi Musa dan orang Israel, orang Yahudi zaman Yesus, hinggu orang Israel sekarang ini, hewan yang halal yang digunakan sebagai korban, Allah memberikan ciri yang jelas darl setiap binatang yang halal dan yang haram. Alkitab membagi semua binatang dalam setiap kulompok, menyebutkan ciri-ciri, kemudian nama binatang, untuk rnenolong para pembaca memahami dengan baik. lni adalah salah satu hukti bahwa Allah serius dengan hal-hal yang kudus, dan mencintai urnat yamg kudus. Karena sesungguhnya Ia ingin agar umat-Nya menguduskan diri dengan tidak mengkonsumsi segala sesuatu yang bukan makanan.
Terkadang kila tergoda untuk beranggapan bahwa peraturan tentang haram dan halal ini hanya untuk orang Israel saja. Namun sesungguhnya tidak demikian, karena Henokh yang hidup pada generasi kesepuluh dan Adam telah mengetahui peraturan ini jauh sebelum Abrahim, Ishak, dun Yalkub Iahir. Jika peraturan itu kemudian diberikan kepada Musa, perrmnpm umat Israel itu, tujuannya adalah sebagai pengulangan, dan bukan lmnya untuk orang Israel saja, tetapi untuk umat manusia sepanjang zaman. Bila Anda ingin bahagia, buatlah tujuan yang bisa mengandalkan pikiran, melepaskan tenaga, serta mengilhami harapan anda (Andrew Carnegie).
KJ.335 : 3
Doa : (Hanya mengikuti kehendak-Mu dan menatap pada keagungan nama-Mu ya Allah, hidup ini dapat dipersembahkan) 🙏