GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Jumat, 1 Desember 2017 - Renungan Pagi
MELANGGAR KEKUDUSAN

Janganlah kamu membuat dirimu jijik.... dan janganlah kamu menajiskan dirimu...(ay.43)

lmamat 11 : 41-45

MINGGU XXV SES. PENTAKOSTA
JUMAT, 1 DESEMBER 2017
RENUNGAN PAGI
GB.68 : 1-Berdoa


Bayangkan ada dua gelas di hadapan Anda. Yang satu terbuat dari kristal dengan ukiran cantik danmahal, tetapi bagian dalamnya kotor dan berdebu. Yang satu lagi gelas plastik murahan, tetapi dicuci bersih. Jika Anda ingin minum, mana yang akan Anda pakai? Saya yakin Anda memilih gelas yang murah, tetapi bersih! Gelas semewah apa pun, jika dalamnya kotor dan berdebu, menjadi tidak berguna. Ada 2 alasan kenapa Tuhan memberikan perintah ini. Yang Pertama, demi kekudusan sebagaimana yang Tuhan Firmankan dalam lm 11:44" haruslah kamu Kudus, sebab Aku ini kudus. Yang kedua, ternyata secara bahasa makna Tahor (halal) dan Tame (haram) itu bermakna secara jasmani. Yakni mengandung arti sebagai pola higienis umat Allah.

Hukum najis dan halal bertujuan untuk menjaga kemurnian iman bangsa Israel di tengah-tengah bangsa-bangsa lain yang tidak menyembah Allah. Juga menjaga kemurnian badan mereka. Tindakan-tindakan dosa tertentu membuat manusia menjadi najis. Masalahnya timbul karena bangsa Yahudi tidak hanya merasa berbeda dengan bangsa-bangsa lain, tetapi melihat diri Iebih baik dan menjadi puas diri. Saya Iebih baik dari yang lain; jadi saya selamat.

Dua cara menghayati Hukum Tuhan atau bisa dikatakan, dua cara menjalani hidup beragama. Yang pertama, menepati yang diperintahkan serta menjauhi larangan; ini arah "luar". Yang kedua, Iebih menerima Hukum Tuhan dan berusaha menemukan kehadiran-Nya yang bersabda di dalamnya; ini arah "batin". Tak bisa dikatakan yang satu Iebih unggul dari yang lain. Memang benar dalam keadaan hidup beragama orang Yahudi pada waktu itu, arah yang kedua bakal menggenapkan penghayatan Taurat. Dalam arah batin inilah dapat didalami makna Hukum Taurat mengenai pembalasan terhadap orang yang mencelakakan diri orang lain. ltulah yang diajarkan Yesus kepada para murld yang berasal dari kalangan Yahudi saleh dan diutarakan kembali dalam petikan lnjil Matlus kali ini. Dalam kaitan itulah maka jelas maksud Yesus dalam Mat 5:17-18 bahwa ia datang bukan untuk meniadakan Taurat melainkan untuk menggenapinya. Seperti terdapat dalam Mat 5:38, Yesus merujuk pada hukum Taurat yang berbunyi "mata ganti mata dan gigi ganti gigi". Tentunya acuannya ialah hukum yang termasuk dalam Kel 21:24.

GB.68 : 2
Doa : (Ya Tuhan, ingatkan kami untuk tidak berbuat diluar kehendak-Mu) 🙏

Kembali