GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Jumat, 29 Desember 2017 - Renungan Malam
MEMAKNAI KETIDAKSEMPURNAAN

"....bahwa Allah berbicara dengan manusia dan manusia itu tetap hidup. Tetapi sekarang...." (ay.24,25)

Ulangan 5 : 23-27
MINGGU NATAL
JUMAT, 29 DESEMBER 2017
RENUNGAN MALAM
GB.307 : 1,2-Berdoa


Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun yang diresmikan 12 Mei 2015 yang lalu oleh Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie kini menjadi "lkon" Kota Pare Pare. Lokasi monumen sekitaran alun-alun Andi Makassau dengan berdiri tegak patung berbahan perunggu Sepasang Kekasih setinggi kurang Iebih 4 meter (Bapak Habibie merangkul mendiang lbu Ainun) kini menjadi titik berkum pul warga di ruang terbuka publik. Monumen yang akan menginspirasi warga seiring keteladan sosok Bapak Habibie dan mendiang lstri yang dikasihinya. Penggalan relief tulisan di kaki patung : "Cinta Sejati" dari kalimat utuh "Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun" menjadi pesan universal untuk mengkonstruksi kehidupan dengan semangat cinta dan realitas perjumpaannya dengan kerapuhan yang hadir dalam ragam ketidaksempurnaan. "Tak perlu seseorang yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia dan membuatmu berarti Iebih dari siapapun" - " demikian butir tulisan refleksi B. J. Habibie. Memaknai ketidaksempurnaan untuk tetap menemukan kebahagiaan dan kepenuhan hidup melalui kehadiran "Cinta Sejati".

Dalam wejangan kepada umat Israel yang akan memasuki Tanah Terjanji, Musa merefleksikan kembali momen perjumpaan umat dengan kedahsyatan kehadiran Allah hingga sampai pada pengakuan akan kerapuhan dan ketidaksempurnaan mereka berhadapan dengan kedahsyatan kehadiran Allah itu. Semata-mata belas kasihan Allah kala dalam hadirat-Nya manusia berkenan dijumpai-Nya. Lautan rahmat kerahiman-Nya memungkinkan kerapuhan dan ketidaksempurnaan menemukan makna baru ditengah-tengah manusia membangun kembali konstruksi cinta yang telah hancur berkeping atau puing-puing asa kehidupan yang dicoba ditata kembali untuk menemukan kebahagiaan berarti.

Kehidupan dalam ragam peristiwa bisa hadir dalam kondisi-kondisi tidak ideal. ldealisme yang kita bangun pun tidak pernah "berdiri tunggal", betapa natur kita perlu terus belajar dari yang Sempurna yaitu Allah sendiri Yang Maha Sempurna.

GB.307 : 3
Doa : (Bantu kami, melalui ketidaksempurnaan dan kerapuhan belajar menemukan maksud-Mu dalam berjalan pada jalan yang Engkau tuju) 🙏

Kembali