Senin, 8 Januari 2018 - Renungan Malam
KELUARGA ADALAH MEZBAH KITA
.....lalu ia mandlrikan di situ mezbah hag! TUHAN dan memanggll nama TUHAN (ay-8).
MINGGU SESUDAH EPIFANIA
Senin, 8 Januari 2018
RENUNGAN MALAM
K.J.481 : 1-Berdoa
Perjalanan pengembaraan Abraham dimulai. Tanah yang dijanjikan Tuhan sebagian besar dataran tinggi dan kering dengan padang stepa. Hanya sedikit dataran rendah di sebeiah barat dan tirnur sungai Yordan. Dataran tinggi dan rendah ini memanjang dan utara ke selatan. Itulah tanah yang diserahkan Tuhan. Lalu Tuhan menampakkan Diri-Nya. Dan apa yang dilakukan Abraham? Ia diam. Apalagi menanyakan apa yang harus diperbuatnya? Tindakan yang pertama yang dilakukannya adalah mendirikan mezbah bagi Tuhan yang telah menampakkan Diri. Lalu ia pindah lagi ke tempat lain. Di sana juga ia mendirikan kemahnya dan mezbah. Lalu ia terus mengembara. Makin lama makin ke selatan ke Tanah Negeb (sekarang Arab). Di setiap tampat mezbah didirikan. Mezbah adalah meja untuk membawa kurban, memanggil nama Tuhan, beribadahdan mengucap syukur.
Kita boleh menghubungkan mezbah itu dengan Salib Yesus. Gareja merayakan pengurbanan Yesus di salib itu sebagai meja Tuhan (I Kor. 10:21). Pengorbanan-Nya merupakan ekaristi atau perjamuan kudus. Tandanya adalah roti dan anggur untuk mengalami kematian dan kebangkitan Kristus. Seperti Abraham dimana ia mambangun kemah dan mezbah, begituiah kita juga. Rumah kita adalah juga mezbah kita. Ada meja makan sekaligus menjadi meja perjamuan dengan rezeki yang dari Tuhan. Rumah kita menjadi tempat Firman diberitakan dan kasih diterapkan. Rumah kita menjadi rumah Doa bersama Tuhan.
KJ.451:2
Doa : (Ya Kristus, jadlkanlah rumah kami sebagai Mezbah Tuhan)
🙏