Senin, 8 Januari 2018 - Renungan Pagi
PANGGILAN DAN PENGUTUSAN YANG DIJALANI DENGAN KETAATAN
Berfirmanlah TUHAN kapada Abram : "Pergllah dari negerlmu... ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; (ay.1)
MINGGU SESUDAH EPIFANIA
Senin, 8 Januari 2018
RENUNGAN PAGI
KJ.342 : 1-Berdoa
Peristiwa Tuhan memanggil Abraham menjadi dasar untuk pembentukan umat Israel. Pemanggilan ini merupakan anugerah Tuhan. Abraham tidak hanya keluar dari negerinya, tetapi kepercayaan sebelumnya. Ia berjalan ke masa depan dalam arahan Tuhan sendiri. Negeri yang dituju adalah Kanaan. Tetapi bagaimana keadaannya? Abraham tidak tahu. Ia hanya mempercayakan diri. Ia tidak bertanya tetapi hanya berserah. Tuhan memang memberikan kepastian bahwa keturunannya menjadi banyak, diberkati dan namanya menjadi masyhur. Tuhan juga akan setia membelanya. Dengan bakal janji itulah Abraham berangkat dengan Sarah, istrinya dan Lot, keponakannya. Tiba di Kanaan dan mengembara di tempat yang baru itu.
Sebagai umat Allah, ikatan perianjian dengan Allah itu ditandai dengan sunat (Kejadian 17:1-14). Panggilan Tuhan ini berlangsung terus melalui keturunan Abraham. Sesuai janji Tuhan maka keturunan Abraham diberkati. Mereka hidup di dalam rencana keselamatan Tuhan. Panggilan ini bermuara pada kedatangan Mesias yang digenapi di dalam diri Yesus Kristus. Panggilan itu dilaniutkan kepada kita yang percaya kepada Yesus. Sebagai Israel baru, yaitu gereja, ikatan perjanjian Tuhan tidak lagi ditandai dengan sunat tetapi diganti dengan baptisan (Yesaya 43:1-c; Matius 28:19-20). Cara baptisan ditetapkan oleh gereja sesuai Alkitab. Ada yang membaptis dengan selam tetapi ada pula yang membaptis dengan percik saperti GPIB. Maknanya, kita dibaptis di dalam kematian dan kebangkitan Kristus. Di dalamnya kita menerima tanda selamat dari Tuhan. Sebab itu kita harus berpegang teguh pada keselamatan itu yang mempersatukan dan membaharui hidup kita dengan sesama kita.
KJ.342 : 3
Doa : (Bentuklah hidup kami untuk setia kepada Yesus Tuhan kami) 🙏