GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Selasa, 16 Januari 2018 - Renungan Malam
KUSAKSIKAN KEBESARAN TUHAN

“Jawab perempuan itu kepada-Nya: … Aku tahu bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami.” (ay.25)

Yohanes 4 : 19-30
MINGGU II SESUDAH EPIFANIA
SELASA, 16 JANUARI 2018
RENUNGAN MALAM


Perjumpaan dan percakapan dengan Yesus membawa perubahan besar dalam kehidupan seorang perempuan Samaria. Ia seorang perempuan berdosa tetapi memberi respon yang sedemikian mendalam terhadap perkataan Yesus. Perkataannya, “Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.” (ayat 19). Pengakuan perempuan ini bukan pengakuan tanpa didahului dengan pengertian dan penerimaan akan perkataan Yesus. Roh Kudus menolong perempuan itu untuk dapat mengerti perkataan Yesus kepadanya. Yesus memberi pengajaran kepadanya tentang apa yang hadurs diketahui oleh perempuan itu. Ketika perempuan itu mengetahuinya dan mengerti maka ia menjadi percaya.

Yesus mengajak perempuan itu untuk meninggalkan hal-hal duniawi dan menerima kasih karunia ilahi untuk kehidupannya yang baik dan berkenan bagi Tuhan. Perempuan itu mendapatkan kasih karunia Tuhan. Ia telah berjumpa dengan Yesus yang adalah Mesias, yang telah menyatakan segala sesuatu keadanya, tentang apa yang harus didengar, dimengerti dan dipercayai.

Perempuan Samaria yang telah mengalami kuasa Tuhan itu tidak berlaku demikian saja. Ia tidak menyimpan anugerah Tuhan yang ia alami hanya untuk diri sendiri. Perjumpaan itu telah mengubah hidupnya. Perubahan itulah yang kemudian ia wujudkan dalam kesaksian hidupnya. Pada ayat 28 dikatakan, “Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ”. Perempuan itu bersaksi. Ia menyampaikan kepada orang-orang yang dijumpainya tentang perjumpaannya dengan Yesus. Dan ia menceritakan bagaimana ia mengalami kuasa dalam perjumpaannya itu, dalam hal ini Roh Kudus Tuhan yang bersaksi melalui perempuan itu, dan dari kesaksiannya banyak orang yang mendengar tentang Tuhan, menjadi percaya dan mengubah kehidupannya untuk meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup di dalam Tuhan. Bagaimana dengan kesaksian hidup kita? Apakah kita telah meninggalkan kehidupan lama kita yang jahat dan sekarang hidup di dalam Tuhan, supaya kesaksian kita tentang Dia adalah benar? 🙏

Kembali