Jumat, 19 Januari 2018 - Renungan Malam
ORANG PERCAYA BUKAN HAMBA DOSA
“Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.†(ay.36)
MINGGU II SESUDAH EPIFANIA
JUMAT, 19 JANUARI 2018
RENUNGAN MALAM
Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus adalah orang yang sudah dimerdekakan dari perhambaan dosa. Ia tidak terikat lagi dengan dosanya dan tidak lagi melakukan dosa. Ketika Yesus katakan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa”, bagaimana orang Yahudi memahami perkataan Yesus ini? Mereka memahami bahwa hak keterpilihan mereka sebagai umat Tuhan melalui keturunan Abraham sehingga mereka tidak pernah menjadi hamba siapapun. Keturunan Abraham tidak pernah menjadi hamba. Sekalipun mereka masih hidup di dalam dosa.
Dengan perkataan-Nya, Yesus mau mengubah cara berpikir orang Yahudi dan cara mereka memahami hak istimewa mereka, bahwa setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa. Berarti siapapun termasuk mereka yang diberikan hak istimewa sebagai umat Allah sekalipun jika mereka masih berbuat dosa seesungguhnya mereka adalah hamba dosa. Jika mereka masih mengikuti keinginan-keinginan dunia yang jahat yang bertentangan dengan kehendak Allah, itu artinya bahwa mereka menyediakan diri untuk mengabdi kepada kejahatan dan melakukan kejahatan, maka mereka belum merdeka dan masih sebagai hamba dosa. Kalau mereka percaya kepada Allah maka mereka tidak akan lagi melakukan kejahatan dan menjadi hamba kejahatan. Sekalipun orang percaya, jika mereka masih melakukan dosa maka mereka adalah hamba dosa. Jika mereka benar-benar percaya seharusnya memahami bahwa Yesus telah memerdekakan mereka dari jerat dosa dan mereka tidak lagi pantas untuk hidup di dalam dosa karena mereka bukan lagi hamba dosa.
Bagaimana hidup ini kita jalani? Bagaimana kesaksian hidup kita sebagai yang sudah dimerdekakan dari perhambaan dosa? Hidup kita saat ini dapat menunjuk siapa kita. Apakah kita masih seorang hamba dosa atau kita sudah dimerdekakan dari perhambaan dosa. Yesus katakan, “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka”. Hiduplah di dalam kasih karunia Tuhan, menjalankan kehidupan seperti yang difirmankan-Nya. 🙏