GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Sabtu, 20 Januari 2018 - Renungan Pagi
DIUTUS UNTUK MENYAKSIKAN PEKERJAAN TUHAN

“…dan berkata kepadanya: “Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam…” (ay.7)

Yohanes 9 : 1-7
MINGGU II SESUDAH EPIFANIA
SABTU, 20 JANUARI 2018
RENUNGAN PAGI


Jika kita mengandalkan pikiran sendiri untuk memahami pekerjaan Tuhan maka sampai kapanpun kita tidak akan dapat memahami pekerjaan Tuhan. Keterbatasan pikiran manusia hanya mampu melihat dan menikmati pekerjaan Tuhan. Kita hanya mampu mengaguminya atau mungkin merasa heran dan aneh. Hal ini dialami oleh para murid Yesus. Ketika mereka berjumpa dengan seorang yang buta sejak lahirnya, murid-murid bertanya kepada Yesus, “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?”. Para murid berpikir bahwa orang itu buta pasti karena kesalahan orang tua atau kesalahan orang itu sendiri yang menyebabkan ia buta. Pemikiran seperti ini seolah-olah mau mengatakan bahwa mereka tahu mengapa sesuatu terjadi. Tuhan diberi pilihan untuk menjawab pertanyaan yang muncul dalam diri mereka. Terlalu dangkal pemikiran para murid ketika mereka mencari tahu latar belakang dari kecacatan orang cacat itu. Seringkali pemikiran para murid ini menjadi pemikiran kita ketika kita mencari jawab dari suatu peristiwa yang terjadi. Dia cacat pasti karena dosanya atau orang tuanya.

Setiap tindakan dan pekerjaan Tuhan selalu ada maksud dan tujuan. Untuk memahaminya maka setiap orang harus minta hikmat Tuhan dan akan menemukan pengertiannya di dalam Tuhan. Jika Tuhan sendiri yang menyatakan maksudnya maka setiap orang akan diberi kemampuan untuk memahami. Jawab Yesus, “Bukan dia dan bukan juga orangtuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia”. Di sinilah intinya. Bukan kecacatan orang itu tetapi pekerjaan Tuhan harus dinyatakan.

Tuhan dapat mempergunakan cara apa saja untuk menyatakan maksud-Nya. Yang menarik adalah Tuhan mengutus setiap orang percaya untuk bersaksi tentang Dia dan setiap orang percaya mau dipakai Tuhan bagi orang lain yang membutuhkan pertolongan. Yesus berkata kepada orang buta yang sudah melihat itu, “Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam”. Siloam artinya yang diutus. Yang mengalami kesembuhan dan yang menyaksikan pekerjaan Tuhan sama-sama diutus untuk menyaksikan pekerjaan-pekerjaan Tuhan yang lebih besar. 🙏

Kembali