GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Minggu, 11 Februari 2018 - Renungan Malam
SETIA PADA PANGGILAN PELAYANAN

“Firman TUHAN kepadanya: “Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram” (ayat 15)

1 Raja-Raja 19:13-18
Minggu VI Sesudah Epifania
Minggu, 11 Februari 2018
Renungan Malam


Ketika Elia mengalami kesulitan, Allah menjumpainya. Dalam perjumpaan itu Tuhan mengulangi pertanyaan yang sama: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?”. Elia pun menjawab-Nya dengan pernyataan yang sama juga seperti di ayat 10: “Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta alam, …” Dan Tuhan menanggapinya dengan memberikan perintah “Pergilah, kembalilah ke jalanmu!”.

Tuhan meminta Elia untuk kembali melaksanakan panggilan hidupnya, namun dengan bentuk yang berbeda dari yang sebelumnya. Dahulu ia dipanggil sebagai pemimpin yang kuat untuk melayani umat supaya beriman kepada Tuhan. Kini Elia diminta untuk menyerahkan tali kepemimpinan itu kepada penerusnya. Ia diminta untuk mengurapi Hazael dan Yehu sebagai raja, juga Elisa bin Safat sebagai nabi.

Kalau kita baca selanjutnya pada ayat 19 diungkapkan bahwa Elia pergi dan berjumpa Elisa lalu memberikan jubah kepadanya. Elia memperlihatkan bahwa ia setia melaksanakan apa yang menjadi perintah Allah kepadanya. Kesetiaannya kepada Allah membuat ia rela melepas jubah kepemimpinan dan memberikannya kepada orang lain. Elia memperlihatkan bahwa kesetiaan pada panggilan Allah memungkinkan kita juga untuk mempersiapkan orang lain melaksanakan panggilan hidupnya.

Keputusasaan Elia kini berganti dengan semangat baru untuk melanjutkan panggilan hidupnya. Putus asa diganti dengan sebuah panggilan. Dan yang menarik, sekalipun panggilan itu berbeda dari yang sebelumnya, Elia tetap setia melaksanakannya. Satu-satunya alasan mengapa ia taat dan setia adalah Allah sendiri. Allah-lah yang menjadi dasar mengapa kita mau melakukan tugas panggilan kita, bukan bentuk pelayanannya. Dahulu mungkin kita menjadi diaken dan penatua, pengurus Pelkat dan Komis, sekarang tidak lagi. Jangan kecilkan hati, tataplah Tuhan. Ia bisa memakai kita menjadi pelayan-Nya dalam bentuk pelayanan yang lainnya yang seturut dengan kehendak-Nya sendiri. 🙏

Kembali