GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Minggu, 4 Maret 2018 - Renungan Malam
TIANG AWAN DAN TIANG API

Tuhan berjalan di depan mereka pada siang hari dalam tiang awan..., dan pada waktu malam dalam tiang api... (ay.21)

Keluaran 13 : 21-22
HARI MINGGU IV PRAPASKAH
MINGGU, 4 MARET 2018
RENUNGAN MALAM
KJ.408 : 1-Berdoa


Tuhan berkenan menampakkan kehadiran-Nya dalam wujud 'tiang awan` dan 'tiang api`, supaya umat-Nya dapat mengatasi berbagai rintangan dalam perjalanan. Musa pun melihat kehadiran-Nya itu dalam wujud semak belukar yang menyala, tetapi tidak dimakan api (Ke|.3:2). Ketika Musa mendekatinya, TUHAN berseru dari tengah semak itu dan memperkenalkan diri-Nya (Kel.3:4-6). Dinyatakan pula bahwa Musa 'menutup mukanya` sebab ia takut memandang Allah` (Kel.3:6b).

Benarkah Musa melihat muka TUHAN yang berbicara langsung kepadanya? (lih. KeI.19:3,20; 20:21). Bahkan TUHAN telah berbicara 'berhadapan muka` dengan umat-Nya di gunung dan di tengah-tengah api, tetapi umat takut kepada api itu (Ul. 5:4-5b). Ada nas yang menyatakan bahwa TUHAN 'berbicara dengan Musa dengan berhadapan muka` (Kel.33:11). ltu berarti bahwa hanya Musa yang 'berhadapan muka".

Tetapi TUHAN pernah mengatakan kepada Musa : 'Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup` (Kel.32:20). Oleh sebab itu TUHAN menempatkannya di lekuk gunung dan menudungi-Nya dengan tangan-Nya sendiri, supaya kalau kemuliaan TUHAN lewat, ia hanya melihat belakang-Nya bukan wajah-Nya (Kel.33:21-23).

Terlihat ada perbedaan rekaman dalam naskah. Musa pernah berada bersama TUHAN "selama empat puluh hari dan empat puluh malam" ketika ia menuliskan Kesepuluh Firman pada kedua loh batu  (Ke|.34:4,28). Memang, yang panting adalah mendengar suara-Nya yang berfirman dan mengalami penyertaan-Nya seperti kehadiran-Nya 'dalam tiang awan dan tiang api' (ay.21-22).

Bagaimana umat-Nya masa kini bersikap pada zaman teknologi canggih dalam menghadapi tantangan dan tuntutan dunia terbuka? Apa ada kesiapan untuk 'mengosongkan diri` seperti Tuhan Yesus memenuhi panggilan dan pengutusan-Nya di tengah kenyataan dunia pada waktu itu (Fil.2:5-8)`? Itulah Citra dan ciri khas "ekklesia", Gereja sepanjang masa!

KJ 408 : 2
Doa : (Ya Tuhan, sertailah kami senantiasa, supaya siap menjawab tantangan zaman dengan memancarkan terang hidup). 🙏

Kembali