Senin, 5 Maret 2018 - Renungan Pagi
KEKERASAN HATI
“Aku akan mengeraskan hari Firaun… Aku akan meyatakan kemuliaan-Ku, sehingga orang lain mengetahui bahwa Akulah TUHAN†(ayat 4)
MINGGU IV PRA PASKAH
SENIN, 5 MARET 2018
RENUNGAN PAGI
Umat TUHAN dibawa keluar dari tanah perbudakan di Mesir tidak tanpa rintangan dan ancaman. Tuhanlah pemrakarsa peristiwa Keluaran dan Dialah yang merencanakan dan memutuskan arah perjalanan (ay.2). Ia sudah ketahui sebelumnya apa yang direncanakan Firaun ketika raja Mesir itu menilai bahwa orang Israel telah tersesat (ay.3). ia berencana supaya orang Israel dibawa kembali ke tanah perbudakan (ay.5b). Dengan dukungan pengawai-pegawainya ia ingin mewujudkan rencana itu. Di balik keputusan Firaun itu, terungkap maksud TUHAN supaya kemuliaan-Nya disaksikan orang Mesir dengan ‘mengeraskan hati’ Firaun (ay.4a), yang mengerahkan pasukan yang terpilih dan kereta tempur yang terbaik. Sebagai bangsa adidaya Firaun menunjukkan kekuatan militernya (ay.6-7).
Yang perlu digarisbawahi ialah: di balik gagasan dan rencana manusia, TUHAN bertindak demi kemuliaan-Nya dan demi keselamatan umat-Nya. Peristiwa Keluaran yang menakjubkan itu mengungkapkan perbuatan-perbuatan besar TUHAN yang berdampak bukan saja bagi umat-Nya, tetapi pula bagi bangsa-bangsa di kala itu yang berhadapan dengan orang Israel. Ia yang tak nampak menampakkan kuasa-Nya yang tak ada taranya di setiap kejadian. Dalam nas hanya terbaca secara sepintas: ‘orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang dinaikkan’ (ay.8b).
Pada sisi lain, pengalaman yang menakutkan itu menguji ketahanan iman. Simon Petrus pun bisa menyangkal TUHAN sampai tiga kali (Mat. 26:69 dst) walaupun ia sudah mengucapkan pengakuan yang luar biasa (Mat. 16:15-16).
Di atas gedung ibadah Gereja sering ada lambang ‘ayam jantan’ untuk mengingatkan bahwa siap pun dapat menyangkal TUHAN, Sang Juruselamat dan Kepala Gereja! Karena itu jangan pernah menyangkal-Nya dalam berbagai bentuknya. 🙏