GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Jumat, 23 Maret 2018 - Renungan Pagi
THE GREAT ATTRACTOR (Pencipta Maha Agung)

“Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya” (ayat 4)

Mazmur 136 : 1-6
MINGGU II PRA PASKAH
JUMAT, 23 MARET 2018
RENUNGAN PAGI


Saudara pasti terkagum-kagum melihat dan membaca bagian dari mazmur ini, karena pemazmur mengulang kalimatnya dalam struktur ayat rangkap tiga. Kira-kira gagasannya demikian: “bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya” (3x). Bersyukurlah (3x), bahkan pekerjaan Allah pun tampak rangkap tiga (melakukan perkara besar, menjadikan langit dengan kebijaksanaan, menghamparkan bumi di atas air). Saudara dapat menambahkan daftar panjang sesuai perkataan pemazmur yang terbiasa merepetisi (pengulangan bunyi) dalam suku kata. Apa maksudnya? Semoga kita menyadari bahwa alam yang dilukiskan Pemazmur adalah pekerjaan yang tergambarkan memvestigasikan (mencerminkan) struktur iman trinitas kudus bahwa dibalik kekaguman pemazmur ada iman yang meyakini Allah di dalam semua, dan semua di dalam Allah.

Mengutip bahasa Hans Urs Von Balthazar “dunia ini adalah panggung puja-puji bagi Allah” atau Calvin yang mengatakan “the world is a theater gloria Deus”. Frasa (kumpulan kata tanpa predikat) demikian memberi wawasan kepada kita orang percaya tentang keagungan Allah dalam ciptaan-Nya, sebab Allah menyatakan diri-Nya dikenal melalui dunia ini. Lihatlah Kej. 1 yang menggambarkan betapa baiknya dunia ini. Mengacu pada kemuliaan Allah, tidak heran jika St. Aquinas berpendapat bahwa “alam ini adalah buku yang menghantar pemahaman manusia untuk melihat Allah selain Alkitab”. Jika demikian tidak ada alasan untuk merusak alam, lingkungan, hutan-air yang dipercayakan Allah kepada manusia. Seruan Paus Fransiskus agar merawat alam baik rumah, saudari, ibu pertiwi, menggambarkan bahasa spiritual sebagai ekspresi cinta kasih menata alam raya ini. Dengan begitu bersama Pemazmur kita menaikkan pujian kepada Allah pencipta Maha agung (the great attractor), sembari meyakini bahwa di dalam merangkul alam, kita memeluk Allah. 🙏

Kembali