Rabu, 28 Maret 2018 - Renungan Malam
HARGA SEBUAH PENGKHIANATAN
"Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus" (ayat 11)
RABU, 28 MARET 2018
RENUNGAN MALAM
Ada ungkapan yang patut kita simak mengatakan: "Kesetiaan itu mahal. Ia tak bisa dibeli dengan uang, sebab hanya bisa diberi dan diterima dengan iman. Pengkhianatan itu murah". Berdasarkan ungkapan ini memang diakui bahwa tidak mudah untuk setia. Dibutuhkan usaha dan iman yang nyata. Sementara itu, berapapun besarnya bayaran untuk sebuah pengkhianatan, membuat harga diri seseorang jatuh atau tidak berharga sama seklai. Itulah juga yang kita lihat dalam diri Yudas.
Sungguh sangat ironis apa yang dilakukan seorang wanita yang bukan murid Yesus, tapi telah memberi penghormatan tinggi pada Yesus dengan mencurahkan minyak narwastu murni yang mahal ke atas kepala-Nya. Berbanding terbalik dengan Yudas, murid Yesus yang malah mengkhianati dan menyerahkan Yesus kepada para pemimpin agama Yahudi, yang ingin menangkap Yesus. Yudas lakukan demi mendapatkan sejumlah uang. Padahal sebagai seorang murid yang dipilih dan dipanggil khusus, ia telah menjalani kebersamaan dalam pelayanan dan pengajaran Yesus. Inilah juga yang membuat para imam kepala terkejut sekaligus gembira ketika melihat seorang murid yang dekat dengan Yesus sedia membantu mereka, untuk menghentikan langkah Yesus yang telah membuat mereka kehilangna pengaruh dan popularitas sebagai pemimpin agama.
Di sini kita menyaksikan, betapa luar biasanya kejatuhan oleh karena godaan uang yang membuat orang kehilangan kasih, melupakan kebersamaan dan pengajaran Yesus. Tidak jarang kita menyaksikan, demi mendapatkan dan mempertahankan uang atau harta, orang mengesampingkan bahkan mengabaikan firman Tuhan. Dalam hal ini, seluruh manfaat uang dan kekayaan yang dimiliki hanya digunakan memuaskan kepentingan dan keinginan diri sendiri belaka. Lupa, bahwa uang dan harta, yang sesungguhnya merupakan berkat Tuhan, mestinya dipakai memuliakan-Nya. 🙏