GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 4 April 2018 - Renungan Malam
PERSEMBAHAN SEBAGAI PENGAKUAN IMAN

Pada hari kamu mengunjukkan berkas itu kamu harus mempersembahkan seekor domba ...... (ay.12)

Imamat 23 : 9-14
MINGGU PASKAH
RABU, 4 APRIL 2018
RENUNGAN MALAM
GB.116 : 1 - Berdoa


Kekudusan menjadi tema yang penting dalam kitab Imamat. Bahkan menjadi jantung dalam kelima kitab Taurat. Tanpa kekudusan, umat tidak akan dapat menjumpai Allah. Kekudusan itu harus nampak dalam semua persembahan umat baik dalam ibadah ritual dan aktual. Di beberapa kitab dalam Perjanjian Lama menyoal kekecewaan Allah atas ibadah yang penuh kepura-puraan dari umat. Allah sendiri merasa jijik dengan semua persembahan yang diberikan karena tidak lahir dari hati yang bersungguh-sungguh.

Sebagai manusia yang telah menerima pendamaian dari Allah, kita dimampukan untuk bersyukur melalui ibadah yang dinaikkan. Persembahan yang dinaikkan bukan sekadar ritus batiniah tetapi persembahan yang juga dihaturkan dari tengah pergumulan kehidupan sesehari yang nyata. Pengudusan manusia oleh Allah dan pemuliaan Allah oleh manusia, keduanya merupakan karak-teristik dalam ibadah. Ibadah sejati tidak terbatas pada ritual ibadah semata.

Ibadah sejati juga menyangkut kehidupan sehari-hari, kapan saja dan di mana saja. Yang menjadi pusat ibadah adalah Allah. Wujud perayaan akbar yang dimulai dengan keseriusan membe-reskan dosa dan kejahatan, lalu diakhiri dengan sukacita tak terhingga karena Tuhan telah memberkati umat-Nya. Dari perikop ini kita belajar tentang Allah yang mengajarkan umat-Nya agar memahami arti persembahan yang mereka berikan dan dimam-pukan memberi dalam ketulusan. Pemberian persembahan yang didasari dengan ketulusan hati menjadi tanda pengakuan iman yang sungguh-sungguh di hadapan Allah sebab Allah sendirilah yang memberkati agar umat mengakui bahwa sumber berkat adalah dari Allah satu-satunya. Kita pun diingatkan senantiasa bersyukur sebab berkat Tuhan yang tercurah dalam hidup kita.

GB.116 : 2
Doa : (Tuhan Yesus, terima kasih karena teladan-Mu dalam hal kerendahan hati dan pengorbanan-diri. Berilah rahmat untuk melayani sesamaku, sehingga akupun dapat semakin serupa dengan Engkau) 🙏

Kembali