GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Minggu, 15 April 2018 - Renungan Pagi
MENCERITAKAN KASIH TUHAN

"Bahwa air sungal Yordan terputus dl depen tabut perjanjian TUHAN; ketika tabut itu menyeberangi sungai Yordan, air sungal Yordan itu terputus. Sebab itu batu-batu inl akan menjadl tanda peringatan bagi orang israel untuk selama-lamanya" (ay.7)

Yosua 4 : 1 - 7
HARI MINGGU II SESUDAH PASKAH
MINGGU, 15 APRIL 2018
RENUNGAN PAGI


Perjalanan bangsa Israel adalah perjalanan bersama Tuhan yang menjanjikan berkat beriimpah. Sekalipun tantangannya hebat, namun sem ua dapat diatasi karena cam pur tangan Tuhan. Yosua menjadi pribadi yang mengarahkan umat melakukan apa yang me-rupakan kehendak Tuhan. Yosua melakukan semua yang diperin-tahkan Tuhan dengan terlebih dahulu mengerjakan kekudusan dalam hidupnya. Kekudusan personal berdampak bagi hidup per-sekutuan yang lebih luas (ay 3:5).

Perintah Tuhan tidak hanya untuk waktu sesaat, tetapi juga menjangkau masa depan anak cucu bangsa Israel. Bangsa yang melewati sungai Yordan tidak hanya berhenti pada kekaguman atas mujizat Tuhan yang dialami, tetapi diajarkan menceritakan kembali terus menerus kepada generasi muda beri kutnya. Mereka tidak boleh bungkam jika anak-anak mereka bertanya tentang batu peringatan itu. Dengan mendengar pengajaran langsung dari mulut orang tua, anak-anak menjadi mengerti dan percaya bahwa Tuhan yang membuat hidup mereka berhasii di masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Kasih Allah bagi kita nyata melalui kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib. Kita mengingat kasih Tuhan dengan makan roti dan minum anggur Perjamuan Kudus (1 Korintus 11:24-25).

Dengan selalu mengingat kasih Tuhan, maka kita tidak akan menjadi lemah dan putus asa (ibrani 12:3), melainkan giat dalam pekerjaan Tuhan (1 Korintus 15:58). Kasih Tuhan itu yang harus terus diceritakan kepada anak-anak kita.Bagaimana caranya? Dengan membaca Alkitab bersama, berbuat baik serta teratur beribadah setiap hari Minggu. Orang tua membimbing anak kekasiii untuk belajar firman dalam kelas katekisasi sehingga kelak secara pribadi mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juruseiamat. Dengan berbuat demikian, kita selalu bersyukur kepada Allah yang memberkati hidup kita. 🙏

Kembali