GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Jumat, 27 April 2018 - Renungan Pagi
MENGASIHI SUAMI

"Hal isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan" (ay.22).

Efesus 5 : 22 - 31
HARI MINGGU III SESUDAH PASKAH
JUMAT, 27 APRIL 2018
RENUNGAN PAGI


Perikop bacaan kita sering digunakan untuk khotbah perkawinan kristiani. Perkawinan merupakan hubungan antara dua insan, laki-laki dan perempuan yang dipersatukan oleh Allah. Karena itu dua insan yang akan menikah harus mulai dengan keyakinan bahwa Tuhan yang mempersatukan mereka. Tanpa keyakinan yang demikian ini rumah tangga tidak mungkin dapat disatukan dalam arti sesungguhnya. Landasan perkawinan Kristen adalah kasih. Kasih yang didasarkan pada kasih Kristus. Karena itu "seorang isteri" tidak mungkin mengasihi suami, tanpa mengasihi Tuhan. Dengan mengasihi Tuhan maka kasih isteri terhadap suami akan mengaiir.. Bohong, kalau ada isteri yang mengatakan: "saya me-ngasihi suami", tanpa ia mengasihi Tuhan. Azas perkawinan Kristen adalah azas monogami, yaitu per-kawinan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan.

Kata seorang hamba Tuhan: "Dalam dunia ada banyak laki-laki, kalau kita mencari laki-laki kita akan mendapat, tapi kita akan kehilang-an suami sebab suami hanya ada satu. Sebaliknya: "dalam dunia ada banyak perempuan, dan dengan mudah kita mendapatkannya, tapi kita kehilangan sebab isteri hanya ada satu. Dalam hubungan ini seorang isteri harus tunduk kepada suami. Kata tunduk disini tidak menunjukkan bahwa isteri lebih rendah dari suami. ini bukan hirarki dalam perkawinan. Karena suami isteri merupakan mitra yang sejajar yang saling memperlengkapi satu dengan yang lain. Tunduk artinya "hormat" kepada suami, seperti jemaat tunduk kepada Kristus.

Seperti jemaat tunduk kepada suami hendak menunjukkan kepada kita bahwa isteri adalah milik suami seperti jemaat adalah milik Kristus. Tunduk tidak berarti "tunduk", sebab dalam kenyataannya ada suami-suami yang takut isteri. Ada isteri yang tidak tunduk, tidak hormat dan tidak mengasihi suami. Tak dapat disangkal ada banyak isteri yang menjengkelkan dan menyebalkan. Rumah tangga langgeng, damai dan bahagia bila isteri mengasihi suami dan sebaliknya. Karena itu hai isteri-isteri, kasihilah suamimu. 🙏

Kembali