GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Kamis, 3 Mei 2018 - Renungan Pagi
RENCANA TUHAN: DI SAAT TERBELIT HUTANG, TETAP ADA JALAN KELUAR

"Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, ..." (ayat 1)

2 Raja-Raja 4 : 1-7
KAMIS, 03 MEI 2018
RENUNGAN PAGI


Terlibat hutang adalah praktek umum.  Setiap orang yang butuh uang secara cepat cenderung untuk mengambil jalan pintas, yaitu: praktek berhutang.  Jalan ini berbahaya sebab fenomena penjualan manusia (human trafficking) di NTT dan Sulawesi Utara ada hubungannya dengan hutang yang tidak bisa dibayar.  Ini juga digumuli oleh isteri dari para nabi (ayat 1).

Perikop ini mengajak kita untuk berpikir benar dan bertindak benar di saat bergumul dengan hutang.  Pikiran benar menuntun tindakan benar.  Berpikir benar di perikop ini adalah temukan orang yang tepat dan kompeten di dalam menyelesaikan masalah.  Jangan menyelesaikan hutang dengan berpikir berhutang lagi ke orang lain lagi.  Orang yang tepat dan kompeten di perikop ini adalah nabi Elisa.   Mengapa? Kompetensi Elisa tidak lepas dari kuasa Tuhan yang ada di dalam dirinya (2 Raja-raja 2:24; 2 Raja-raja 4:9), dan rencana Tuhan yang harus dilakukan oleh Elisa.

Tuhan punya rencana yang harus nabi Elisa nyatakan atas istri nabi yang sedang terbelit hutang.  Ia pun datang mencari Elisa.  Ini adalah bentuk berpikir benar.  Setelah berpikir benar, maka bertindak benar perlu dilakukan.  Sang ibu bertindak benar dengan cara mengikuti hal-hal yang disampaikan oleh nabi Elisa.  Setelah semua hal diikuti, Tuhan bekerja dengan caranya sendiri di dalam diri nabi Elisa.  Persoalan hutang diatasi sesuai arahan Tuhan, bukan instan, sim salabim abrakadabra, dan sesuai keinginan kita.

Ingat: bukan status nabi yang menyelesaikan persoalan hutang tetapi kuasa Tuhan yang ada di nabi Elisa.  Masing-masing kita mewarisi kuasa Tuhan Yesus yang telah diterima oleh murid-murid perdana (Matius 10:1).  Jangan kita menyia-nyiakan kuasa tersebut.  Bantulah mereka yang terbelit hutang sesuai dengan rencana Tuhan dan kuasa-Nya agar berpikir dan bertindak benar dapat diambil untuk mengatasi hutang. 🙏

Kembali