GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Kamis, 10 Mei 2018 - Renungan Pagi
DAMAI ITU HANYA ADA PADA TUHAN

“Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya TUHAN, telah memulihkan keadaan Yakub” (ayat 2).

Mazmur 85:2-4
Minggu V Sesudah Paskah
Kamis, 10 Mei 2018
Renungan Pagi


Tanah perjanjian adalah tanah Tuhan. Tanah ini telah dijanjikan Tuhan kepada Abraham, Ishak dan Yakub dan diberikan kepada keturunannya sebagai milik pusaka. Oleh karena tanah ini adalah milik Tuhan, maka tidak boleh dicemari oleh dosa dan pelanggaran apapun. Pelanggaran atas kesucian tanah itu karena perbuatan dosa selalu diancam dengan hukuman pembuangan dan memang hal itu terjadi.

Tuhan menyatakan kasih setia-Nya dengan memulihkan “keadaan” atau “nasib” Yakub. Artinya Tuhan mengembalikan mereka ke negeri yang telah diberikan kepada nenek moyang mereka dan mereka akan memilikinya lagi. Memulihkan keadaan Yakub berarti Tuhan mengampuni umat-Nya. Inilah yang melahirkan pengakuan percaya Pemazmur bahwa Allah tidak berkenan kepada dosa sehingga umat harus hidup benar. Allah yang penuh belas kasihan dan suka memberi ampun menghendaki umat memuji-Nya dan tunduk dalam kasih dan kesetiaan kepada-Nya.

Manusia adalah mahluk yang rentan dengan kesalahan. Kita gampang sekali berbuat yang jahat sehingga masuk dalam penderitaan sebagai hukumannya. Di dalam masa penghukuman kita semakin lemah karena terus berkeluh kesah dan tidak ada kedamaian. Syukur kepada Tuhan yang tidak membiarkan kita terus ada dalam keadaan demikian. Ketika hati kita sarat dan jiwa raga kita lelah, lalu berdoa, Tuhan mendengarkan kita. Ia yang tidak pernah meninggalkan kita, mengusahakan pelepasan kita dari dosa dan segala penderitaannya. Ia membuat kita kembali bergemar. Bukankah itu yang kita perlukan untuk melanjutkan perjuangan di han ini? Lalu, kenapa kita susah untuk datang kepada Tuhan, memohon pendamaian dari-Nya dan hidup dalam hikmat-Nya? 🙏

Kembali