GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Rabu, 6 Juni 2018 - Renungan Malam
KESALAHAN YANG BERULANG : KAWIN CAMPUR

"masakan kami kembali melanggar perintah-Mu dan kawin-mengawin dengan bangsa-bangsa yang keji ini?......" (ay.14)

Ezra 9 : 10 - 15
MINGGU I SES.PENTAKOSTA
RABU, 6 JUNI 2018
RENUNGAN MALAM
KJ.413 : 1  - Berdoa


Sejarah adalah guru kehidupan. Sosoknya yang usang justru kerap memberi ilham pencerahan. Pembacaan atas sejarah dapat mempertemukan manusia dengan segenap kearifan.", demikian penggalan dari novel Gajah Mada karya Langit Kresna Hadi. Sejarah memang sumber ilham dan kearifan bagi mereka yang mau belajar memperbaiki diri. Sebaliknya, sejarah hanya menjadi rentetan peristiwa jika tidak ada nilai-nilai yang kita ambil dan pelajari.

Dalam pembacaan kita, Ezra sangat menyesal dan kecewa atas perbuatan bangsa Israel yang tidak tahu balas budi. Agaknya, orang-orang Israel pasca pembuangan tidak belajar dari sejarah. Suatu sejarah kelam di mana nenek moyang bangsa Israel meninggalkan Tuhan karena "terkontaminasi" oleh bangsa-bangsa asing di sekitar mereka lalu akhirnya mendapatkan hukuman pembuangan dari Allah. Pelanggaran atas perintah kawin-mengawin (lih Ulangan 7) telah menjerat dan mempengaruhi bangsa Israel sendiri untuk menyembah allah-allah lain ketika mereka menaklukkan bangsa-bangsa di tanah Kanaan. Penyembahan berhala menyebabkan nenek moyang mereka harus menjalani pembuangan ke Babel. Tidak lama setelah kembali dari pembuangan, mereka melakukan kesalahan yang sama dengan kawin-mengawin dengan bangsa yang tidak mengenal Allah!

Dalam konteks masyarakat Indonesia yang plural, perkawinan campur antar agama sudah menjadi fenomena umum. Ada yang mengatasnamakan "Cinta, Harta dan Tahta", ada juga yang memiliki "misi" untuk menarik pasangannya percaya kepada Yesus. Alasan itu masuk akal tetapi kenyataannya, malah sebaliknya, terjebak meninggalkan Yesus. Daripada coba-coba masuk dalam pencobaan, lebih baik jauhi pencobaan itu. Karena sampai saat ini, kita pun masih berada dalam sejarah dan belajar dari sejarah untuk tidak masuk dalam kesalahan dan pencobaan.

KJ. 413 : 2,3
Doa : (Tuhan, kuatkan iman dan percaya kami terhadap godaan hawa nafsu dan keinginan kami, jauhkan kami dari pencobaan untuk meninggalkan Tuhan) 🙏

Kembali