GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Minggu, 10 Juni 2018 - Renungan Pagi
BIJAK YANG BERHIKMAT

Sambil menangis ia... membasuh kaki-Nya ... dengan air matanya... menyekanya dengan rambutnya,... mencium kaki-Nya...meminyakinya dengan minyak wangi itu. (ay.38)

Lukas 7 : 36 - 40
HARI MINGGU II SES.PENTAKOSTA
MINGGU, 10 JUNI 2018
HARI TANPA TEMBAKAU
RENUNGAN PAGI
GB.117 : 1,2-Berdoa


Hidup harus bijak". Ungkapan yang bermakna bahwa cara berpikiran dan tindakan kita yang tepat baik secara langsung maupun tidak langsung tanpa memihak secara adil dan objektif dalam situasi dan kondisi apapun. Dua sikap yang dapat kita renungkan dari bacaan ini antara orang Farisi yang mengundang Yesus dan seorang perempuan berdosa.

Orang Farisi yang me-ngundang Yesus tidak melakukan sebagaimana tradisi Yahudi dalam menjamu tamu. Ia tidak membasuh kaki Yesus dan memi-nyaki kaki Yesus sebagai tamunya. Sedangkan perempuan berdosa itu membasahi kaki Yesus dengan air mata bahkan menyeka dengan rambutnya serta meminyaki kaki Yesus dengan mi-nyak wangi.

Selain itu, motivasi orang Farisi mengundang Yesus hanya karena prestise harga diri dan reputasinya dihadapan orang banyak dan Yesus. Sementara perempuan berdosa walau sebagai tamu yang tidak diundang, melalui perbuatannya ke-pada Yesus menandakan ia sangat mengasihi Yesus.  

Dalam bertindak dan berbuat kita juga harus memiliki hikmat. Hikmat dalam menyikapi dan mengakui secara jujur keberadaan diri kita. Perempuan berdosa tersebut bertindak bijak dari perbuatannya kepada Yesus, namun juga berhikmat bahwa perbuat-annya itu atas penyadaran dirinya yang sungguh berdosa di hadapan Allah. Dosa tidak bisa disembunyikan. Semakin kita menyembunyikannya, semakin membawa kita pada kematian (upah dosa adalah maut).

Bijak yang disertai hikmat (Tuhan) memberikan warna dalam tindak laku dan perbuatan kita terhadap sesama. Ada "warna" perilaku yang berbeda nampak dari diri kita: merendahkan diri.  Merendahkan diri tercermin dari setiap sendi-sendi kehidupan kita di mana pun kita berada. Dengan demikian, kita menyatakan kehendak Allah untuk menjadi kesaksian yang baik dan benar di dunia.

GB.117 : 3,5
Doa : (Ya Tuhan, aku mau lebih bijak dalam menyikapi kehidupan ini agar ada kerendahan hati dalam diriku) 🙏

Kembali