GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

GPIB BAHTERA HAYAT SURABAYA

Jl. Laksda M. Natsir, Tanjung Perak, Surabaya. 60165.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. (Lukas 13:29)

Senin, 11 Juni 2018 - Renungan Malam
AKUILAH KETERBATASAN KITA

"Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya... " (ay.31)

Yohanes 3 : 31-36
MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA
SENIN,  11 JUNI 2018
RENUNGAN MALAM
GB.157: 1


Pada renungan pagi kita telah merenungkan bagaimana Yohanes Pembaptis menyadari dirinya yang hanya seorang utusan dan pembuka jalan bagi hadirnya Kristus di dunia. Pada renungan malam ini, Yohanes tetap menegaskan hal itu bagi kita. Sebagai manusia, kita harusnya sudah menyadari bahwa kita hanyalah makhluk ciptaan yang terbatas. Manusia yang hanya mampu berbicara dan berfikir dalam pengertian-pengertian duniawi, sehingga tidak satupun kehebatan kita dapat diagungkan dan dielukan. Kesaksian Yohanes dalam perikop pembacaan kita saat ini menyatakan secara tegas bahwa hanya Kristuslah yang patut ditinggikan dan diagungkan, karena Dialah yang datang dari sorga dan diatas segalanya (ay.31), bahkan di ayat 35 Yohanes memberi kesaksian bahwa Allah sangat mengasihi Yesus dan mengaruniakan segala kuasa kepada-Nya. Dengan demikian hanya Yesuslah yang berkuasa atas langit, bumi dan segala isinya. Manusia hanyalah bagian kecil yang ada dibumi ini, penuh keterbatasan dan milik Kristus sendiri. Karena itu, posisi kita di dunia ini hanyalah hamba dan bentara yang harus menyiapkan jalan bagi Tuhan, hamba yang harus terus percaya, menyembah Dia, terlebih menyerahkan hidup kepada-Nya. Hidup kekal dan kemenangkan sejati hanya didapatkan oleh mereka yang mau terus percaya dan taat kepada Kristus Anak Allah (ay.36).

Lalu, oleh pemahaman ini dengan apakah kita mau menyombongkan diri? Hidup kita hanyalah pemberian Allah, makhluk ciptaan dan terbatas dibandingkan Dia yang memiliki dan berkuasa atas semuanya. Karena itu saudaraku, untuk menutup malam ini mari kita kembali merenungkan dan memeriksa diri, kalau-kalau dalam hidup ini kita masih terus menyombongkan diri dengan apa yang kita miliki. Kalau kita memiliki kekayaan, sadarilah itu anugerah dari Tuhan. Dengan demikian kita akan menjadikan diri kita dengan segala yang kita miliki untuk memuliakan nama Tuhan.

GB. 157 : 2,3
Doa : (Ya Tuhan ampuni kami, ketika kami menyombongkan diri dengan apa yang kami miliki, sadarkan kami bahwa kami hanyalah manusia yang memiliki keterbatasan, sehingga hanya nama-Mulah yang kami muliakan) 🙏

Kembali