Rabu, 20 Juni 2018 - Renungan Malam

MINGGU III SES. PENTAKOSTA
Rabu, 20 Juni 2018
RENUNGAN MALAM
GB.22 -Berdoa

Penderitaan yang dialami seseorang, tidak selalu disebabkan oleh dosa orang tersebut. Bisa jadi karena memang Tuhan yang mengizinkan dia menderita, seperti yang terjadi pada Ayub. Akan tetapi, dalam kitab Ratapan ini, ditekankan penderitaan sebagai akibat dari dosa. Tujuannya, agar bangsa Israel insaf/sadar bahwa karena pelanggaran yang mereka lakukan, mereka akan berhadapan dengan hukuman Tuhan.

Kitab Ratapan menjadi peringatan bagi bangsa Israel di kemudian hari agar jangan merasa diri bebas dari hukuman karena status sebagai umat Allah. Tempat yang dinyatakan kudus bagi Allah saja, dengan mudahnya diporak-porandakan, apalagi orang Israel itu sendiri. Jangan sampai salah dalam melangkah. Satu kesalahan memang mengkhawatirkan, tapi apabila kesalahan/dosa itu terjadi berulang-ulang, maka kekhawatiran itu akan berubah menjadi kenyamanan.

Sampai pada satu titik dimana hukuman itu nyata terjadi. Kesalahan/dosa yang selama ini kita nikmati, akan menjadi beban yang menekan kita. Saking beratnya, sampai kita pun tidak mampu untuk menanggungnya. Itu semua adalah akibat dari pikiran kita yang merasa hidup ini sepenuhnya tergantung pada usaha dan kekuatan kita. Padahal di sisi lain, kita sadar bahwa kita ini punya banyak kelemahan dan keterbatasan. Namun semua itu sering tidak terpikirkan, karena sibuk dengan kenyamanan akibat kesalahan/dosa yang dilakukan.

Oleh sebab itu, Firman Tuhan malam ini dengan tegas berkata bahwa semua kesalahan/dosa kita pada akhirnya akan membawa kita dalam penderitaan. Alangkah baiknya sebelum semuanya itu terjadi, kita menjadi insaf dan belajar untuk membiasakan melakukan hal-hal yang baik, yang berkenan di hadapan Allah. Supaya karya penebusan Kristus tidak menjadi percuma, tetapi dapat kita pertahankan dengan pertolongan kuasa Roh Kudus.

GB.62:1,5
Doa : (Tuhan, kami memohon kepada-Mu uniuk membuat kami insaf dari kesalahan dosa kami, sebelum kami harus menerima akibatnya. Jauhlah kiranya murka-Mu daripada kami, karena kami mau belajar untuk melakukan yang benar di hadapan-Mu) 🙏