Rabu, 27 Juni 2018 - Renungan Malam

MINGGU IV SES. PENTAKOSTA
RABU, 27 JUNI 2018
RENUNGAN MALAM
GB. 193: 1,2-Berdoa

Pada tahun 2003, di Bandung pernah muncul sekte Kristen yang meramalkan bahwa kiamat akan segera tiba. Sekte ini lalu mengajak umatnya untuk meninggalkan segala pekerjaan dan berkumpul dalam ibadah dan doa menyambut "hari Tuhan". Pada akhirnya, kiamat tidak terjadi di hari yang diramalkan dan pimpinan sekte ditangkap karena dianggap sesat.

Jemaat di Tesalonika juga pernah dibuat bingung dan gelisah oleh ajaran serupa yang menyatakan "hari Tuhan" akan segera tiba (2 Tes. 2:2). Beberapa di antara jemaat bahkan terpengaruh untuk percaya kepada ajaran tersebut. Mereka tidak lagi mau bekerja, tetapi hanya berdoa untuk menyambut "hari Tuhan" yang diramalkan segera tiba. Paulus menegur mereka yang terhasut dengan tegas dan menyatakan bahwa mereka hanya menyibukkan diri dengan hal yang sia-sia dan tidak berguna (ay. 11). Doa dan ibadah yang mereka lakukan menjadi tidak berguna bukan hanya karena "hari Tuhan" yang belum tiba, tetapi juga karena mereka menjadikan doa tersebut sebagai alasan untuk bermalas-malasan dan tidak bekerja. Pada Matius 25:14-30, Yesus mengecam hamba yang malas dan tidak mengupayakan talenta yang Tuhan berikan kepadanya. 

Doa adalah sarana komunikasi manusia dengan Tuhan. Di dalam doa, bukan hanya Tuhan yang mendengarkan kita, tetapi kita pun harus mendengarkan Tuhan. Doa menuntun kita memberi perhatian, mendengar keinginan Tuhan untuk kita kerjakan di dunia ini. Dengan demikian, doa yang berguna adalah doa yang mendorong kita untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan baik dalam kehidupan seperti keinginan Tuhan. Doa seharusnya menguatkan iman dan membangkitkan semangat kita untuk bekerja, mengupayakan kehidupan ini dengan berbagai tantangan di dalamnya, bukannya menjadikan kita malas dan lalai dalam pekerjaan. 

GB. 289:1
DOA: (Ya Tuhan, ajarkanlah kami untuk setia berdoa dan bekerja seturut kehendak Tuhan)
  🙏